Universitas Airlangga Official Website

Immunoterapi Spesifik pada Dermatitis Atopi

Foto by Alodekter

Dermatitis atopi adalah penyakit kulit inflamasi menahun yang melibatkan kekambuhan gejala yang berulang dan secara umum berkaitan dengan riwayat atopik pasien atau keluarga seperti asma dan rinitis alergi. Penyakit ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi sawar kulit, sensitisasi alergen, dan infeksi kulit berulang. Angka kejadian dermatitis atopi pada anak-anak dilaporkan sebesar 0,2-24,6% dan pada dewasa sebesar 1-3%. Wanita diketahui merupakan sebagian besar dari penderita dermatitis atopi dan keluhan utama yang paling sering dikeluhkan adalah gatal. Beberapa pendekatan terapi untuk dermatitis atopi telah dilakukan, yaitu menjaga hidrasi kulit, emolien, penghindaran alergen, dan penggunaan antihistamin atau kortikosteroid selama fase eksaserbasi. Namun, walaupun terapi ini dapat meredakan gejala, penggunaannya seringkali tidak cukup efektif dan tingkat kekambuhannya masih tinggi. Beberapa pasien dermatitis atopi memerlukan pengobatan sistemik jangka panjang yang dapat menyebabkan efek samping.

Saat ini, informasi tentang penggunaan imunoterapi pada dermatitis atopi telah terjadi peningkatan. Imunoterapi telah digunakan selama lebih dari satu abad untuk mengurangi gejala berbagai penyakit atopik yang disebabkan oleh aeroalergen, yaitu alergen yang tersebar di udara seperti tungau debu rumah, kecoa, atau tanaman. Tetapi kemanjuran imunoterapi pada dermatitis atopi masih kontroversial. Keberhasilan imunoterapi spesifik ditandai dengan terjadinya toleransi jangka panjang terhadap alergen, berkurangnya tanda dan gejala secara bertahap, dan berkurangnya kebutuhan akan pemakaian obat-obatan. Berdasarkan beberapa penelitian tentang imunoterapi spesifik dengan alergen tungau debu rumah, imunoterapi dapat dipertimbangkan pada pasien tertentu dengan dermatitis atopi sebagai satu-satunya pengobatan kausal. Dalam beberapa penelitian, telah diketahui bahwa imunoterapi spesifik dengan ekstrak alergen pada pasien dermatitis atopi dapat secara signifikan mengurangi skor gejala klinis dermatitis atopi. Hal ini dapat terlihat setelah sembilan bulan terapi menggunakan imunoterapi spesifik. Imunoterapi spesifik juga secara signifikan mengurangi tingkat rasa gatal pada pasien dermatitis atopi menurut beberapa penelitian.

Dermatitis atopi merupakan kondisi serius yang dapat mengganggu kualitas hidup individu yang terkena dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebuah penelitian juga melaporkan keparahan dermatitis atopi berhubungan dengan masalah tidur, yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien, fungsi kognitif dan pola perilaku. Dalam penelitian imunooterapi pada pasien dermatitis atopi belum ditemukan bukti yang signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup pasien setelah melakukan imunoterapi. Namun, beberapa penelitian lain telah membuktikan bahwa terdapat hubungan antara tingkat keparahan dermatitis atopi dengan kualitas hidup pasien. Diketahui bahwa perbaikan gejala klinis dermatitis atopi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.

Reaksi lokal dan sistemik pada imunoterapi pada pasien dermatitis atopi tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Reaksi lokal yang dapat ditemukan adalah pusing, pembengkakan pada mulut atau wajah, gatal pada bibir, peradangan pada hidung, kemerahan di kulit, dan beberapa reaksi lainnya yang akan sembuh tanpa pengobatan. Sementara itu, reaksi sistemik yang dapat ditemukan adalah termasuk kekambuhan lesi dermatitis, biduran, dan asma. Usia pasien di bawah 20 tahun disinyalir merupakan faktor risiko terjadinya reaksi sistemik. Penelitian lain menemukan tidak ada kematian yang disebabkan oleh imunoterapi spesifik setelah lebih dari 25 tahun penggunaannya dalam dunia klinis.

Sampai saat ini, masih terjadi perdebatan apakah perbaikan klinis hanya karena imunoterapi atau efek pengobatan lain yang diterima oleh pasien karena mekanisme dari imunoterapi itu sendiri masih belum diketahui secara pasti. Penggunaan hewan dalam uji coba imunoterapi pada dermatitis atopi juga disarankan untuk dapat memberikan informasi-informasi baru dalam mekanisme dan efek dari imunoterapi. Namun, penggunaan imunoterapi pada dermatitis atopi memiliki harapan yang baik sebagai salah satu terapi tambahan yang bersifat kausal yang telah dibuktikan dalam beberapa penelitian pada pasien dermatitis atopi anak-anak maupun dewasa.

Penulis : Prof.Dr.Cita Rosita Sigit Prakoeswa,dr.,Sp.KK(K)

Informasi lengkap dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://sciencescholar.us/journal/index.php/ijhs/article/view/12958

Efficacy and safety of specific immunotherapy with aeroallergens in the management of atopic dermatitis

A systematic review and meta-analysis

Sylvia Anggraeni, Damayanti , Menul Ayu Umborowati , Cintya Dipta Riswanto, Sholahuddin Rhatomy, Hari Basuki Notobroto, Anang Endaryanto, Isaak Effendy,  Cita Rosita Sigit Prakoeswa