Permasalahan gigi di Indonesia masih tinggi, 45,3% orang Indonesia telah menderita karies dan prevalensi karies gigi di Jawa Timur sebesar 42,4%. Selain itu juga menunjukkan bahwa proporsi masalah gigi dan mulut pada kelompok usia 5-9 tahun sebesar 54% dan kelompok usia 10-14 tahun sebesar 41,4%. Sebuah teori menyebutkan terdapat empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat, yaitu faktor genetik, faktor perilaku/gaya hidup, faktor lingkungan (sosial, ekonomi, demografi), dan adanya fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk program kesehatan. Faktor lain yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah faktor perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut terutama pengaruh orang tua terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut anak.
Orang tua perlu menjaga kesehatan gigi dan mulut anak mereka. Berdasarkan teori pendahuluan, ada delapan tahapan untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tahapan tersebut meliputi evaluasi sosial, epidemiologis, pendidikan/ekologis, administrasi/kebijakan, perencanaan intervensi, implementasi, proses, dampak, dan penilaian kinerja. Perubahan berada pada fase ketiga dan keempat, dimana tiga komponen mempengaruhi perubahan perilaku seseorang ditinjau dari fase keempat teori (fase pendidikan), dimana tiga komponen menentukan perubahan perilaku, yaitu faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, persepsi pribadi, harga diri dan kepercayaan diri), faktor pendukung (fasilitas pelayanan kesehatan), dan faktor penguat (dukungan sosial, ekonomi, empati terhadap dokter, perawat).
Banyak studi telah menggunakan teori Preced-Proceed Lawrence-Green untuk menganalisis perilaku penyebab karies dari faktor perilaku. Teori ini menggunakan tiga tahap dalam model pre-proceed (PPM) untuk menetapkan intervensi kesehatan mulut preventif berbasis sekolah, dengan tujuan agar dapat merubah perilaku kesehatan gigi pada anak sekolah dan orang tua.
Diskusi
Model Precede-proceed untuk program pencegahan kesehatan mulut berbasis sekolah sangat membantu karena melibatkan anak, orang tua, guru, dan sekolah. Model perencanaan ini terdiri dari 8 tahapan, mulai dari identifikasi, perencanaan program, dan implementasi, dan hasilnya juga akan dievaluasi dengan model ini. Teori dari Lawrence Green terdiri dari empat tahap perencanaan, satu tahap pelaksanaan, dan tiga tahap evaluasi.
Tahap pertama adalah evaluasi sosial, perencanaan partisipatif, dan analisis situasi. Tujuan tahap pertama adalah untuk menyelidiki pemahaman publik tentang perspektif mereka tentang suatu topik melalui partisipasi dan berbagai sumber informasi objektif dan subjektif. Tahap kedua adalah evaluasi epidemiologis, perilaku, dan lingkungan. Kesulitan, masalah, dan keinginan kesehatan yang terkait dengan masalah kesehatan diidentifikasi melalui pemeriksaan epidemiologis.
Tahap ketiga mengenai teori perubahan (individu, interpersonal, dan komunitas) dapat membantu pada tahap ini. Pada tingkat individu, pendidikan dan konseling tatap muka tentang kesehatan informasi dan faktor predisposisi paling tepat karena dapat membantu mengidentifikasi pesan untuk saluran komunikasi langsung seperti media massa.
Tahap keempat adalah administrasi dan penilaian kebijakan dan pengaturan intervensi. Pada tahap ini di mana program komponen (intervensi) dipilih dan diprioritaskan sesuai dengan faktor penentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahap kelima merupakan tahap dimana program promosi kesehatan siap dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan untuk mengevaluasi proses, dampak, dan hasil program yang termasuk ke dalam tiga tahapan terakhir dalam model perencanaan pre-proceed (yaitu tahap 6-8).
Berdasarkan tinjauan yang kami buat, PPM membantu mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kesehatan di sekolah, khususnya kesehatan gigi dan mulut. Hal ini karena komponen model ini meliputi faktor sosial, epidemiologi, lingkungan, pendidikan, ekologi, dan administrasi, serta kebijakan yang mempengaruhi pengembangan program kesehatan gigi dan mulut.
Kesimpulan
Sebagian besar studi yang ada mengungkapkan bahwa program kesehatan gigi dan mulut berbasis PPM secara signifikan meningkatkan perilaku terkait kesehatan gigi dan mulut, yang melibatkan anak, orang tua, guru, dan sekolah.
Penulis: Merlya, R. Darmawan Setijanto, Taufan Bramantoro
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2023/03/66-D22_2088_R_Darmawan_Setijanto_Indonesia.pdf
Merlya, Setijanto R. D, Bramantoro T. The Precede-proceed Model Implementation in Preventive Oral Health Programs for School-aged Children: A Scoping Review. Journal of International Dental and Medical Research. 2023;16(1):423-8