Kematian ibu saat pandemic COVID-19 merupakan salah satu permasalahan Kesehatan yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi angka kematian ibu meliputi akses terhadap perawatan medis, kualitas perawatan medis, tingkat kesadaran masyarakat tentang kesehatan, dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu.
Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Penelitian kami membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara kematian ibu akibat COVID-19 dan IPM. Penurunan angka kematian COVID-19 pada ibu berhubungan positif dengan daerah dengan angka IPM yang lebih tinggi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah standar emas untuk mengevaluasi tingkat pembangunan suatu negara, mengukur kapasitas bangsa dalam tiga dimensi: harapan hidup, pencapaian pendidikan, dan standar hidup.
Penelitian kami membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara kematian ibu akibat COVID-19 dan IPM. Penurunan angka kematian COVID-19 pada ibu berhubungan positif dengan daerah dengan angka IPM yang lebih tinggi. Namun, penelitian kami membuktikan tidak ada hubungan secara statistic yang signifikan antara kematian ibu akibat terhadap COVID-19 terhadap ketiga dimensi dari IPM.
Dimensi IPM pertama berkaitan erat dengan angka harapan hidup dan jumlah tenaga Kesehatan. Meskipun secara statistik, hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara angka harapan hidup dengan kematian ibu akibat COVID-19, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada penurunan jumlah tenaga Kesehatan yang bekerja selama pandemi COVID-19, baik karena tenaga Kesehatan harus menjalani isolasi mandiri, ataupun menjalani perawatan intensif bahkan kematian, hal ini dapat menyebabkan tingginya angka kematian ibu di banyak negara.
Pada dimens IPMi kedua, penelitian kami membuktikan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan kematian Ibu akibat COVID-19. Sedangkan pada dimensi IPM ketiga, yaitu standar hidup, berfokus pada penilaian kepadatan populasi total dan tingkat kemiskinan. COVID-19 telah menjadi penyakit menular dan menyebar dengan cepat di lokasi dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Daerah ini termasuk besar kota dengan pengelolaan lingkungan perkotaan yang buruk daninfrastruktur. Studi lain menyatakan bahwa penyebaran COVID-19 tidak terkait dengan kepadatan penduduk, dan tidak berhubungan dengan kematian ibu.
Penulis: Budi Prasetyo, Muhammad Ardian Cahya Laksana, Brahmana Askandar Tjokroprawiro, Erni Rosita Dewi, Alifina Izza, Muhammad Rizkinanda Prasetyo, Ardelia Bertha Prastika, Waritsah Sukarjiyah