Universitas Airlangga Official Website

Infografik: Obstructive Sleep Apnea (OSA) dan Terapinya

Infografik: Obstructive Sleep Apnea (OSA) dan Terapinya
Infografik: Kavita Vira Divania

UNAIR NEWS — Dr. Roziana Binti Mohd Razi dari University Malaya membahas dampak gangguan tidur terhadap perkembangan tulang rahang dan posisi gigi dalam Stovit Online Series (SOS). Salah satu gangguan tidur yang dibahas adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA), yang menyebabkan obstruksi jalan napas karena relaksasi otot tenggorokan, mengganggu tidur dan berpotensi merusak kesehatan.

Obstructive Sleep Apnea (OSA)
Obstructive Sleep Apnea (OSA) merupakan gangguan umum yang menyebabkan obstruksi jalan napas karena relaksasi otot tenggorokan. Gejala OSA meliputi mendengkur, mengantuk berlebihan di siang hari, serta apnea atau tersedak saat tidur. OSA juga dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, mental, dan kualitas hidup.

Terapi Alat Oral
Salah satu terapi efektif untuk mengatasi OSA adalah Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), yang membantu menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur dengan penghembusan udara. Namun, beberapa individu mungkin kesulitan menoleransi terapi ini dan memilih Oral Appliance Therapy atau terapi alat oral sebagai alternatif. Salah satu jenis alat terapi oral yang efektif digunakan adalah Mandibular Advancement Device (MAD), yang membantu menjaga jalan napas terbuka dengan menggeser rahang. MAD telah terbukti mengurangi jumlah kesalahan pernapasan, volume dengkuran, frekuensi mendengkur, dan rasa kantuk di siang hari.

Baca Juga:

Infografik lainnya

Stovit Online Series FKG Ulas Gangguan Tidur dan Terapi Alat Oral