Universitas Airlangga Official Website

Inovasi Patch Mukoadhesi Gingiva Kombinasi Jahe dan Jinten Hitam sebagai Pengobatan Gingivitis

Inovasi Patch Mukoadhesi Gingiva Kombinasi Jahe dan Jinten Hitam sebagai Pengobatan Gingivitis
Sumber: iStock

Gingivitis merupakan peradangan pada gingiva yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menumpuk pada plak. Gingivitis dapat ditandai dengan munculnya peradangan pada gingiva, adanya poket periodontal, dan resesi gingiva. Menurut data yang dilansir Kementerian Kesehatan RI dalam Kesehatan Dasar Nasional tahun 2018, prevalensi penyakit periodontal mencapai 74,1%. Dokter gigi dapat mengobati radang gusi dengan melakukan scaling dan jika perlu memberikan terapi farmakologis menggunakan analgesik dan anti inflamasi, yang umumnya diklasifikasikan sebagai Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID). Meski demikian, banyak kasus yang dilaporkan pasien yang rutin mengkonsumsi obat anti inflamasi dan obat analgesik yang termasuk golongan NSAID mengalami efek samping maag. Anti inflamasi dan analgetik yang berasal dari bahan-bahan alam  diketahui menyebabkan efek samping minimal pada tubuh pasien. Kandungan senyawa aktif gingerol pada jahe (Zingiber officinale) dan quercetin dalam jintan hitam (Nigella sativa) diketahui berfungsi sebagai anti inflamasi dan analgesik. Penulisan ini mengangkat inovasi mukoadhesi patch menggunakan jahe dan jinten hitam sebagai bahan dasar pengobatan radang gusi melalui uji in silico.

Pada uji fisikokimia, senyawa gingerol dan quercetin dapat menembus membran sel somatik, larut dalam air, larut dalam darah, mudah didistribusikan ke seluruh bagian tubuh, serta dapat mempertahankan posisi dan kekuatan ikatannya dengan sasaran protein makro. Hasil uji toksisitas AMES, tes hepatotoksisitas dan sensitisasi kulit menunjukkan nilai negatif untuk gingerol dan quercetin. Pada uji molekular docking, senyawa gingerol dan quercetin mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan dengan COX-1 dibandingkan dengan asam arakidonat tanpa harus meningkatkan dosisnya, sehingga  gingerol dan quercetin dapat berperan menjadi kompetitor native  ligan.

Senyawa aktif gingerol yang terdapat pada ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan quercetin dalam ekstrak jinten hitam (Nigella sativa) yang terkandung dalam Zahabba patch dapat bekerja dengan cara menghambat sintesis sitokin pro-inflamasi seperti PGI2, PGE2, dan TXA2 dengan menjadi kompetitif inhibitor enzim fosfolipase A2 dan siklooksigenase-1 (COX-1) pada lipid membran terhadap asam arakidonat.

Penulis : Anis Irmawati

Departemen Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.

Artikel ini dapat diakses secara lengkap pada :

International Journal of Advanced Multidisciplinary Research and Studies, vol.5, no.1, Januari 2025.

ISSN : 2583-049X Artikel DOI : https://doi.org/10.62225/2583049X.2025.5.1.3640