Universitas Airlangga Official Website

Instrumen untuk Memprediksi dan Mendeteksi Efek Samping Obat yang Tidak Dikehendaki pada Pasien Lansia

Efek samping obat yang tidak dikehendaki atau lebih dikenal dengan istilah bahasa inggrisnya Adverse Drug Reactions (ADR), merupakan fokus utama dalam sistem farmakovigilans yang berkaitan dengan penggunaan obat yang aman. Populasi lansia selalu bertambah tiap tahunnya karena semakin tingginya angka harapan hidup. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya ADR pada lansia termasuk proses penuaan dan perubahan fisiologi tubuh yang menyebabkan kondisi sindrom geriatri, komorbiditas dan kompleksitas penyakit. Lansia perlu mengkonsumsi obat – obatan untuk mempertahankan kesehatan dan kualitas hidupnya, namun semakin banyak jumlah dan jenis obat yang dikonsumsi maka semakin besar pula resiko terjadinya interaksi obat yang dapat berkembang menjadi ADR.

Identifikasi ADR perlu dievaluasi secara obyektif menggunakan instrumen yang tepat seperti skala probabilitas. Instrumen yang dapat menilai penyebab ADR merupakan alat bantu yang diperlukan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan jaminan keamanan penggunaan obat pasien. Perlu adanya instrumen yang tepat untuk digunakan memprediksi dan mendeteksi ADR pada lansia karena adanya perbedaan fisiologi lansia dengan populasi lainnya (dewasa) sehinga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya ADR. Artikel systematic review ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hasil penelitian yang mengembangkan instrumen yang dapat memprediksi dan mendeteksi ADR pada pasien lansia.

Dari 18 artikel penelitian yang dianalisa menunjukkan hasil sangat bervariasi secara signifikan dan sintesis kuantitatif serta meta analisis hanya dapat dilakukan pada tiga outcome dari seluruh hasil temuan. Kami juga melakukan sintesa narasi dari temuan – temuan yang dilakukan dan ditampilkan pada artikel ini. Lebih dari 8.000 pasien lansia menjadi target dalam berbagai intervensi yang ada pada systematic review ini, dan hanya dua penelitian yang menjelaskan jumlah pertisipan yang terlibat.Sebagian besar penelitian dilakukan di rumah sakit, tetapi ada pula yang dilakukan di klinik dan panti jompo. Hasil penelitian ini untuk saat ini belum dapat mendukung penggunaan instrumen atau alat apa pun untuk memprediksi atau mendeteksi ADR dalam hal pencegahan atau pengurangan kejadian ADR. Hanya tiga penelitian yang memberikan outcome terkait dengan prediksi atau pencegahan ADR dan instrument yang digunakan yaitu STOPP/START (Screening Tool of Older Person’s Prescriptions/Screening Tool to Alert Right Treatment) dan STRIP (Systematic Tool to Reduce Inappropriate Prescribing). Namun hasil dari ketiga penelitian tersebut tidak signifikan secara statistik dalam angka prediksi atau pencegahan ADR, walaupun salah satu penelitian menunjukkan hasil yang lebih rendah pada group intervensi dibandingkan dengan kontrol group (5,8% vs 8,4%; p=0,332). Mayoritas artikel penelitian yang termasuk dalamsystematic review ini memberikan hasil terkait identifikasi ADR dan penggunaan obat yang tidak tepat. Namun kualitas bukti dari penelitian ini rendah atau sangat rendah, sehingga peneliti tidak dapat merekomendasikan penggunaan instrumen yang saat ini digunakan terkait dengan prediksi atau deteksi ADR pada pasien lansia. Hasil meta analisis mengidentifikasikan intervensi yang diberikan dapat mempengaruhi jumlah potential prescription omission (PPO), namun memiliki heterogenitas yang tinggi pada penelitian yang dimasukkan. Heterogenitas ini dapat disebabkan oleh variabilitas dalam intervensi dan keragaman metodelogis yang digunakan. Namun, hasil temuan ini harus kami tafsirkan dengan hati – hati. Meskipun sejumlah besar penelitian yang termasuk dalam systematic review ini memberikan hasil yang berkaitan dengan outcome yang diharapkan, masih diperlukannya bukti lain yang berkualitas tinggi dengan instrumen yang memadai untuk memprediksi atau mendeteksi ADR. Validasi eksternal akan memberikan keyakinan bahwa kemampuan prediksi instrumen tertentu dapat digunakan di seluruh populasi dan lokasi penelitian yang berbeda, tetapi semua penelitian yang dimasukkan dalam tinjauan sistematis ini tidak memberikan validasi eksternal.(*)

Penulis: Dewi Susanti Atmaja, Yulistiani, Suharjono, Elida Zairina

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.nature.com/articles/s41598-022-17410-w

*Atmaja, D.S., Yulistiani, Suharjono et al. Detection tools for prediction and identification of adverse drug reactions in older patients: a systematic review and meta-analysis. Sci Rep 12, 13189 (2022). https://doi.org/10.1038/s41598-022-17410-w