Universitas Airlangga Official Website

Interaksi Keuangan Islam, Sumberdaya Manusia, dan Pembangunan Ekonomi

Ilustrasi keuangan syariah
Ilustrasi keuangan Islam (Foto: Qoala)

Perkembangan keuangan Islam (syaraih) menjadikan sektor ini  semakin diakui sebagai bagian integral dari ekosistem keuangan global, khususnya di beberapa negara. Banyak studi yang coba mengaitkan perkembangan keuangan syariah dengan pertumbuhan ekonomi yang hasilnya menunjukkan bahwa keuangan syariah memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Studi ini mencoba menguji kembali pengaruh keuangan syariah terhadap perekonomian dengan mengaitkan juga sumberdaya manusianya. Studi dilakukan di negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Hasilnya positif, bahwa pertumbuhan keuangan Islam berkontribusi pada pembangunan ekonomi, modal manusia memainkan peran penting dalam meningkatkan dampaknya. Dengan kata lain, temuan ini menggarisbawahi perlunya kerangka kerja berkelanjutan untuk keuangan Islam, yang tidak hanya memprioritaskan kinerja keuangan, tetapi juga mengintegrasikan pengembangan modal manusia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh negara Muslim.

Investasi dalam modal manusia dan keuangan Islam saling terkait erat, karena keduanya menekankan tanggung jawab etika dan sosial dalam kegiatan ekonomi, yang berfungsi sebagai landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan. Oleh karena itu, berdasarkan wawasan ini, studi ini memberikan implikasi untuk mendorong pembangunan ekonomi di negara-negara Muslim.

Pertama, memprioritaskan investasi dalam modal manusia sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja, termasuk kesejahteraan fisik dan mental serta pengembangan intelektual. Memperkuat modal manusia melalui pendidikan dan perbaikan perawatan kesehatan dapat, pada gilirannya, meningkatkan produktivitas dan menghasilkan hasil ekonomi yang positif.

Kedua, berinvestasi dalam modal manusia memperkuat hubungan antara keuangan Islam dan pembangunan ekonomi. Pendidikan dan pengembangan keterampilan dapat memperkuat dampak keuangan Islam dengan menumbuhkan kesadaran akan prinsip-prinsip intinya. Sumber daya manusia yang terdidik dan terampil lebih mungkin memahami dan menggunakan produk keuangan secara efektif. Memang, memahami dan menggunakan produk keuangan dapat menjadi tantangan. Namun, jika individu diperlengkapi, mereka dapat menyerap pengetahuan tidak hanya tentang produk keuangan umum tetapi juga tentang implementasi efektif produk dan layanan keuangan Islam. Hal ini, pada gilirannya, mengarah pada inklusi keuangan melalui stimulasi inovasi yang lebih besar dan potensi peningkatan dalam manajemen risiko.

Terlepas dari temuan ini, penelitian ini mengakui keterbatasan tertentu yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Penelitian di masa mendatang dapat meneliti dampak berbagai instrumen keuangan Islam atau mengeksplorasi interaksi antara keuangan Islam dan penentu ekonomi lainnya untuk lebih menangkap implikasinya yang lebih luas. Perluasan cakupan pengamatan juga diperlukan, karena sampel penelitian ini masih terbatas pada ekonomi tertentu. Studi di masa mendatang dapat menggabungkan sampel ekonomi yang lebih besar atau bahkan mengkategorikannya berdasarkan tingkat perkembangannya untuk memberikan wawasan empiris yang lebih bernuansa tentang berbagai tingkat interaksi antara modal manusia dan keuangan Islam. Ekonomi dengan sektor kontribusi keuangan Islam yang relatif lebih kecil dapat menghasilkan hasil yang berbeda, yang menyoroti perspektif alternatif tentang peran keuangan Islam dalam pembangunan ekonomi di berbagai konteks.

Penulis: Imron Mawardi

Naskah lengkap bisa dibaca pada artikel “Innovation for prosperity: analyzing the interplay of Islamic finance and human capital on economic development” pada Journal of Islamic Accounting and Business Research: https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/jiabr-06-2024-0225/full/html