Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, antara lain meningkatkan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan kesehatan dengan kualitas yang baik dan menjangkau semua kelompok sasaran, meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, meningkatakan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dan melaksanakan sistem rujukan serta meningkatkan pelayanan neonatal dengan mutu yang baik. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa angka kematian ibu di dunia pada tahun 2015 sebesar 216 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup dan mencapai 91,92 per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Jawa Timur. Angka tersebut masih melebihi target SDG’s yaitu di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.
Salah satu penyebab kematian maternal adalah cepat atau tidaknya pengambilan keputusan di dalam keluarga. Salah satu upaya untuk mengefektifkan pengambilan keputusan pertolongan persalinan bagi ibu hamil dan keluarga adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang risiko kehamilan dan persalinan. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dapat berdampak pada kematian selama kehamilan dan persalinan. Pengetahuan dan kesadaran tidak hanya dipupuk melalui pendidikan formal, tetapi juga diperoleh dengan mengikuti perkumpulan, mengakses internet dan media lainnya seperti TV, radio, poster, leaflet hingga mendapatkan informasi secara langsung melalui petugas kesehatan. Internet yang menjadi media yang dipilih karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja oleh ibu hamil melalui smartphone atau komputer. Selain itu, banyak layanan kesehatan dan organisasi lain yang menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi kesehatan dengan tampilan yang lebih menarik dan membuat grup online yang berguna sebagai wadah untuk membahas pengetahuan tentang kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan penggunaan internet sebagai sumber informasi kesehatan dengan tipe pengambilan keputusan ibu terkait pertolongan darurat.
Jika ibu memiliki pengetahuan yang baik dan menyadari pentingnya menjaga kehamilan yang sehat, dia akan dapat membuat keputusan yang efektif mengenai kesehatan kehamilannya dan keselamatan persalinannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, dimana pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner (kuantitatif) dan wawancara mendalam (kualitatif). Populasi penelitian dalam artikel ini adalah ibu hamil multipara dan ibu balita di 5 Puskesmas di Kota Surabaya mewakili daerah urban dan 5 Puskesmas di Kabupaten Bojonegoro mewakili daerah rural. Kota Surabaya dan Kabupaten Bojonegoro termasuk dalam 10 besar kematian ibu di Jawa Timur. Puskesmas di Surabaya yang terlibat dalam penelitian adalah Puskesmas Bulak Banteng, Puskesmas Sememi, Puskesmas Simolawang, Puskesmas Tenggilis dan Puskesmas Kedurus, sedangkan Puskesmas di Kabupaten Bojonegoro yang terlibat dalam penelitian adalah Puskesmas Balen, Puskesmas Ngasem, Puskesmas Padangan, Puskesmas Purwosari dan Puskesmas Trucuk.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan rumus pendugaan proporsi data dan menghasilkan sampel sebanyak 175 responden. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pengambilan keputusan oleh ibu hamil. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan internet sebagai sumber informasi kesehatan. Pengolahan data dilakukan dengan analisis frekuensi, tabulasi silang dan uji statistik dengan chi square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Nilai p dua sisi <0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 70 ibu hamil (40,00%) yang menjadikan internet sebagai sumber informasi kehamilan. Menurut hasil wawancara mendalam, ibu hamil mendapatkan informasi tentang kehamilan dari Google, Instagram, dan grup WhatsApp. Beberapa ibu hamil menyatakan bahwa informasi yang diakses adalah tips seputar kehamilan, pantangan saat hamil, tips kelancaran persalinan dan bahaya yang mungkin timbul saat hamil dan melahirkan serta cara mengatasinya. Sebanyak 45,70% responden telah membuat keputusan secara mandiri mengenai pertolongan kegawatdaruratan. Analisis chi-square menunjukkan hasil p-value=0,000 dengan contingency coefficient 0,368 menunjukkan penggunaan internet sebagai sumber informasi kesehatan berhubungan dengan pengambil keputusan ibu hamil mengenai pertolongan kegawatdaruratan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat ibu hamil yang menggunakan internet sebagai sumber informasi kesehatan dan sebagian besar ibu hamil telah mengambil keputusan terkait pertolongan darurat secara mandiri. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa ibu hamil yang menggunakan internet sebagai sumber informasi kesehatan memiliki kecenderungan untuk mengambil keputusan terkait pertolongan darurat secara mandiri. Selain itu, hasil uji statistik juga menunjukkan adanya hubungan antara pemanfaatan internet sebagai sumber informasi kesehatan dengan pengambilan keputusan terkait penanggulangan kegawatdaruratan secara mandiri.
Penulis :Â Nyoman Anita Damayanti
Untuk mengetahui artikel secara lebih detail, maka dapat mengunjungi link dibawah :
https://e-journal.unair.ac.id/JAKI/article/view/33901
Judul : THE INTERNET AS A HEALTH INFORMATION IN DECISION MAKING OF PREGNANT WOMEN