Universitas Airlangga Official Website

Intervensi Gizi dan Kesehatan di Tempat Kerja: Seberapa Efektif?

Foto by Media Indonesia

Berdasarkan konsep determinan sosial kesehatan, tempat kerja merupakan salah satu tempat yang dapat mempengaruhi berbagai hasil dan risiko kesehatan, fungsi, dan kualitas hidup. Hal ini diperkuat oleh pernyataan WHO yang menggambarkan tempat kerja sebagai lingkungan prioritas yang mempengaruhi perilaku diet mengingat bahwa individu dapat menghabiskan hingga dua pertiga dari 24 jam di tempat kerja, terutama kelompok dewasa. Status gizi dan kesehatan pekerja dapat mempengaruhi produktivitas dalam bekerja dan ini menentukan kesuksesan suatu perusahaan. American College of Occupational and Environmental Medicine (ACOEM) menjelaskan bahwa tenaga kerja mendukung fondasi keuangan sistem perawatan kesehatan dan mendorong perekonomian negara. Dengan demikian, membangun strategi berbasis pencegahan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja adalah investasi penting. Intervensi gizi di tempat kerja memiliki efek positif tertinggi pada perilaku kesehatan menurut The American Heart Association. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efikasi intervensi gizi dan kesehatan pada pekerja yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar bukti bagi pengambil kebijakan untuk mulai melaksanakan program gizi dan kesehatan secara berkala.

Penelitian ini merupakan hasil review sistematik dari studi eksperimental terkait intervensi gizi dan/atau kesehatan di tempat kerja. Sebanyak sebelas studi dianalisis, delapan studi menggunakan kelompok kontrol dan dua lainnya tidak mengukur kelompok kontrol. Publikasi yang dianalisis hanya penelitian dalam Bahasa Inggris. Durasi minimum yang diambil untuk studi eksperimen di tempat kerja adalah 8 minggu (atau 2 bulan) dan periode intervensi terpanjang adalah 3 tahun. Berdasarkan jenis intervensi, ada empat jenis intervensi gizi dan kesehatan di tempat kerja yaitu program pendidikan dan perubahan perilaku, intervensi pemberian makanan khusus, intervensi olahraga dan intervensi kombinasi.

Hasil tinjauan ini menunjukkan bahwa intervensi yang diberikan di tempat kerja dalam bentuk gizi dan pendidikan kesehatan, penggantian makanan dan/atau suplementasi, aktivitas fisik dan jenis intervensi kombinasi semuanya memberikan hasil yang positif. Beberapa hasil positif yang dibuktikan oleh beberapa penelitian dalam tinjauan ini antara lain peningkatan pengetahuan gizi dan self-efficacy, peningkatan indeks antropometri (penurunan indeks massa tubuh/IMT, lemak tubuh, lingkar pergelangan tangan, lingkar paha, lingkar betis, lingkar lengan tengah, lipatan kulit trisep), perbaikan indeks biokimia (gula darah puasa, HbA1C, kadar kolesterol total, kadar LDL/lemak jahat, kadar hemoglobin), mengurangi perilaku berisiko (asupan alkohol, garam, lemak jenuh), meningkatkan skor keragaman makanan, lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran serta serat dan vitamin A, meningkatkan efikasi diri melakukan aktivitas fisik dan makan seimbang, pengurangan pekerjaan yang menuntut fisik dan peningkatan aktivitas fisik rekreasi, penurunan intensitas nyeri leher dan bahu.

Manfaat intervensi gizi dan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang di tempat kerja menunjukkan pentingnya penerapannya khususnya untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan mengurangi beban biaya kesehatan. Oleh karena itu, tinjauan kami dapat digunakan oleh perusahaan untuk memulai dan menyesuaikan intervensi gizi dan kesehatan. Di tingkat yang lebih besar, dapat digunakan bagi pembuat kebijakan untuk mengembangkan peraturan yang mewajibkan semua perusahaan untuk melakukan intervensi gizi dan kesehatan berkala.

Penulis: Qonita Rachmah, Tri Martiana, Mulyono, Indriati Paskarini, Endang Dwiyanti, Noeroel Widajati, Meirina Ernawati, Yustinus D Ardyanto, Abdul R. Tualeka, Dani N. Haqi, Shintia Y. Arini, Putri A. Alayyannur

Penulis Artikel Populer: Qonita Rachmah Artikel dapat ditemukan pada link berikut: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8859724/