Stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia, penyebab kematian nomor tiga, dan salah satu masalah kesehatan termahal di dunia. Stroke iskemik (53,7%) merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi, dan hipertensi (76,8,3%) merupakan faktor risiko utama. Kecacatan jangka panjang akibat stroke menimbulkan beban perawatan kesehatan yang besar. Beban biaya kesehatan, ekonomi dan sosial telah meningkat bagi pasien stroke, keluarganya, dan sistem layanan kesehatan nasional.
Salah satu intervensi yang dapat diterapkan pada pasien stroke adalah intervensi manajemen mandiri sebagai upaya promotif dan preventif untuk mencegah stroke berulang. Pencegahan stroke berulang dapat dilakukan melalui intervensi manajemen mandiri yang melibatkan pasien dalam mengubah perilaku kesehatannya. Manajemen diri mengacu pada kemampuan individu untuk mengelola gejala, pengobatan, konsekuensi fisik dan psikososial, dan perubahan gaya hidup yang melekat pada hidup dengan kondisi kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas intervensi manajemen diri terhadap efikasi diri dan kualitas hidup penderita stroke. Metode: Basis data elektronik (PubMed, CINAHL, Scopus, dan Science Direct) dicari untuk artikel yang relevan dalam bahasa Inggris selama lima tahun terakhir, dari 2017 hingga 2021.
Hasil pencarian disempurnakan untuk fokus pada uji coba kontrol acak (RTC) yang berfokus pada stroke, manajemen diri, efikasi diri, dan kualitas hidup. Seleksi studi, penilaian kritis, ekstraksi data, dan sintesis data dilakukan sesuai dengan metodologi JBI. Hasil: Delapan penelitian (n= tujuh ratus empat puluh sembilan penderita stroke) diambil, dan hampir semua penelitian partisipatif melaporkan peningkatan efikasi diri dan kualitas hidup setelah menerima intervensi manajemen mandiri. Kesimpulan: Beberapa bentuk intervensi manajemen diri memberikan dampak positif terhadap efikasi diri dan kualitas hidup pasien stroke. Penelitian di masa depan diharapkan dapat mengukur beban dan perawatan diri pasien stroke. Kata Kunci: efikasi diri; manajemen diri; rehabilitasi stroke; kualitas hidup.
Studi literatur ini membahas tentang efektivitas intervensi manajemen diri pada pasien stroke dengan beberapa parameter, namun kesamaan seluruh literatur merujuk pada self-efisiensi. Intervensi manajemen mandiri dapat diberikan kepada pasien pada saat pulang dari rumah sakit maupun pada saat sudah berada di rumah. Manajemen diri stroke yang dipimpin oleh perawat dapat meningkatkan rasa percaya diri, menjadikan mereka mau dan mampu berperan aktif dalam mengelola kesehatannya serta pengaruh olahraga terhadap kejadian yang mempengaruhi kehidupannya selama perjalanan rehabilitasi stroke. Pengembangan intervensi pembinaan manajemen diri diharapkan dapat diintegrasikan melalui pendekatan teori yang berbeda yaitu Transitional Care Meleis yang belum banyak diteliti. Hal ini memungkinkan optimalisasi perawatan selama di rumah dengan meningkatkan kesiapan pasien mulai saat pasien berada di rumah sakit.
Keterbatasan penelitian ini terletak pada belum lengkapnya teori atau kerangka yang mendasari penelitian, dan beberapa laporan tidak menjelaskan secara jelas instrumen penelitian yang digunakan dan hasil sekundernya. Implikasi temuan terhadap praktek keperawatan tinjauan ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi ilmu keperawatan khususnya keperawatan medik-bedah untuk menentukan intervensi yang tepat pada pasien stroke. Pemilihan intervensi yang tepat dapat membantu proses rehabilitasi pasien stroke terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Penulis: Septianingrum Y., Nurjanah S., Prof. Yusuf Ah., Dr. Moses Glorino Rumambo Pandin
Jurnal: Do Self-management Interventions Improve Self-efficacy and Quality of Life in Stroke Survivors? A Systematic Review