UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kunjungan ke Cappadocia University, Turki pada Rabu (02/11/2022). Kunjungan tersebut bertujuan untuk melanjutkan kerja sama antara dua belah pihak sejak Mei 2022 dalam rangka menggelar Summer School Program di Lombok pada tahun 2023 mendatang.
Prof Badri Munir Sukoco SE MBA PhD selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR menyampaikan, sebagai bagian dari Universitas Airlangga (UNAIR), Sekolah Pascasarjana terus berkomitmen untuk menjadi institusi berkelas dunia yang mampu mengembangkan kepemimpinan transformatif dan membawa dampak positif bagi dunia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut yaitu memperbanyak kerja sama dengan berbagai kampus di dunia.
“Cappadocia University adalah perguruan tinggi yang memiliki program unggulan dalam hal pembangunan daerah seperti tempat wisata Cappadocia. Pembangunan itu fokus pada penerbangan sipil dan kesehatan,” ucap Prof Badri.
Kunjungan tersebut diisi dengan kegiatan seminar dan sesi diskusi satu sama lain untuk menyongsong program-program kerja sama ke depannya, khususnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan summer school di Lombok pada tahun 2023.
Di antaranya, Urban and Regional Planning, Urbanization, Urban Governance and Sustainable Development on Turkey oleh Prof Dr Rusen Keles dari Cappadocia University, Health Economics oleh Dr Ni Made Sukartini dari Sekolah Pascasarjana UNAIR, dan The Effect of Emerging Technologies on Sustainable Tourism oleh Prof Dr Ali Yuce dari Cappadocia University.
Di samping itu, terdapat juga pembahasan mengenai Local Tourism Development Best Practice oleh Prof Dr Fendy Suhariadi dan Leadership on Sustainable Tourism Best Practices oleh Prof Badri Munir Sukoco SE MBA PhD yang mana keduanya berasal dari Sekolah Pascasarjana UNAIR.
“Keeratan hubungan yang terjalin antara kedua institusi kampus dua negara ini diharapkan akan semakin memperkaya sudut pandang dan khasanah keilmuan bagi masing-masing kampus untuk diaplikasikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masing-masing negara,” tukas Prof Badri. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam/Denny R. Kusuma
Editor: Binti Q. Masruroh