UNAIR NEWS – UNAIR kembali torehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini, Jurnal Biometrika dan Kependudukan UNAIR berhasil terindeks Scopus. Hal itu, sekaligus menambah jumlah jurnal ilmiah yang terindeks Scopus ke-13 UNAIR.
Mengenai hal tersebut, UNAIR NEWS berhasil mewawancarai Pemimpin Redaksi Jurnal Biometrika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR secara daring pada Kamis (21/12/2023). Dr Mahmudah Ir M Kes mengatakan, ia sangat bersyukur jurnal yang telah ia dan timnya perjuangkan bisa terindeks Scopus.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur Jurnal Biometrika dan Kependudukan kami bisa terindeks Scopus,” tutur Mahmudah.
Proses Menuju Scopus
Mahmudah memaparkan, ketika jurnalnya sudah terindeks Science and Technology Index (SINTA) dua, maka langkah berikutnya adalah mendaftar pada pengindeks internasional. Tentunya, lanjut Mahmudah, mereka terus melakukan pembenahan sebelum mendaftar pada pengindeks internasional.
“Tentunya, sebelum mendaftar ke pengindeks internasional kami membenahi jurnal kami mulai dari sisi tampilan hingga bahasa,” tutur Mahmudah.
Mahmudah melanjutkan, awalnya jurnal mereka mencoba submit ke Emerging Sources Citation Index (ESCI). Hal itu dikarenakan, lanjutnya, mereka belum berani mendaftar ke Scopus.
“Awalnya, kami upload ke ESCI karena belum berani mendaftar ke Scopus. Namun, ternyata kami gagal mendapatkan ESCI, dan disaat bersamaan diminta untuk daftar ke Scopus. Lalu, alhamdulillah berhasil,” terang Mahmudah.
Sitasi Meningkat dan Kuatkan Analisis
Mahmudah menerangkan, setelah Jurnal Biometrika dan Kependudukan yang ia dan timnya berhasil terindeks Scopus, mereka berharap semoga Quartile (Q) jurnalnya segera keluar. Hal itu, lanjut Mahmudah, agar sitasi dari Jurnal Biometrika dan Kependudukan meningkat.
“Target selanjutnya adalah semoga Q dari jurnalnya segera keluar agar sitasi meningkat. Hal itu, akan kami lakukan dengan mempromosikan artikel-artikel yang sudah terbit di Jurnal Biometrika dan Kependudukan pada media sosial,” terang Mahmudah.
Mahmudah juga berpesan kepada para peneliti yang sedang berjuang agar jurnalnya terindeks Scopus untuk memperkuat analisisnya. Selain itu, lanjutnya, analisis yang tepat juga sangat diperlukan agar membuka peluang diterima menjadi jurnal terindeks Scopus.
“Untuk para peneliti sekarang sudah banyak pilihanya ketika ingin meneliti jurnal. Hal yang terpenting adalah buat artikel sebagus mungkin, beri analisis yang tepat dan pembahasan yang tajam,” pungkas Mahmudah.
Penulis: Muhammad Rizal Abdul Aziz
Editor: Nuri Hermawan