Universitas Airlangga Official Website

Kajian Alat Pelindung Pendengaran dan Keselamatan Kerja di Industri Tekstil

Kajian Alat Pelindung Pendengaran dan Keselamatan Kerja di Industri Tekstil
Sumber: Ekonomi Bisnis

Industri tekstil, sebagai salah satu sektor penting dalam perekonomian global, menghadapi tantangan signifikan dalam hal lingkungan dan kesehatan kerja, terutama dari polusi suara yang dihasilkan oleh mesin tenun. Mesin ini sering menghasilkan tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas keselamatan yang direkomendasikan, sehingga menimbulkan risiko kesehatan serius, baik pada aspek pendengaran maupun non-pendengaran bagi pekerja. Paparan berkepanjangan terhadap kebisingan di atas 85 desibel menjadi penyebab utama gangguan pendengaran pada pekerja industri, yang disebabkan oleh kerusakan permanen pada sel sensorik koklea. Selain dampak pada pendengaran, paparan kebisingan juga dikaitkan dengan efek non-pendengaran seperti gangguan kardiovaskular, masalah kesehatan mental, dan peningkatan stres kerja. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian terbaru menyoroti potensi penggunaan alat pelindung diri seperti earmuffs dalam mengurangi keluhan gangguan pendengaran dan stres pada pekerja tekstil, sekaligus menekankan pentingnya langkah-langkah perlindungan dalam meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan di tempat kerja.

Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis kuesioner yang telah tervalidasi dan dapat diandalkan untuk mengevaluasi keluhan gangguan pendengaran dan stres subjektif pada pekerja tekstil yang terpapar kebisingan dengan intensitas tinggi. Keluhan gangguan pendengaran diukur menggunakan kuesioner, sedangkan stres subjektif dinilai menggunakan Depression Anxiety Stress Scales-21 (DASS-21), sebuah alat yang dirancang untuk mengukur tingkat stres psikologis pada orang dewasa. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney menggunakan SPSS 23 untuk membandingkan skor rata-rata keluhan gangguan pendengaran dan stres subjektif antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol selama enam hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan earmuffs tidak memiliki dampak yang signifikan secara statistik terhadap keluhan gangguan pendengaran dari hari pertama hingga hari keenam, meskipun ada peningkatan skor rata-rata setelah intervensi. Sebaliknya, tingkat stres subjektif menunjukkan peningkatan signifikan selama periode intervensi, yang mengindikasikan adanya respons psikologis terhadap intervensi tersebut. Ditemukan tren negatif dalam pengurangan skor rata-rata untuk keluhan gangguan pendengaran dan stres subjektif pada hari kedua hingga keenam dibandingkan dengan pengukuran awal sebelum intervensi. Temuan ini menunjukkan keterbatasan earmuffs dalam mengatasi keluhan gangguan pendengaran, sekaligus menekankan kompleksitas interaksi antara faktor fisik dan psikologis dalam mengelola paparan kebisingan di tempat kerja.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyoroti keterbatasan penggunaan earmuffs sebagai satu-satunya intervensi untuk mengurangi dampak kebisingan intensitas tinggi di industri tekstil. Meskipun alat ini banyak digunakan, earmuffs tidak efektif secara signifikan dalam mengurangi keluhan gangguan pendengaran atau stres subjektif, dengan tren negatif yang diamati selama periode intervensi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menegaskan bahwa alat pelindung diri (APD), meskipun penting, hanya berfungsi sebagai solusi sementara dan seringkali menyebabkan ketidaknyamanan.

Untuk pendekatan yang lebih berkelanjutan, kontrol administratif seperti pengaturan jam kerja dan rotasi tugas seharusnya diprioritaskan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Indonesia. Selain itu, kontrol teknik seperti pemasangan material penyerap suara di lingkungan kerja yang bising menawarkan solusi yang lebih efektif dan nyaman bagi pekerja. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengeksplorasi alternatif ini secara mendalam, guna menyediakan strategi komprehensif untuk meminimalkan paparan kebisingan dan melindungi kesehatan pekerja tanpa mengorbankan produktivitas industri.

Penulis: Tofan Agung Eka Prasetya, S.Kep., M.KKK., Ph.D.

Reference:

Setyawan, H., Qadrijati, I., Fajariani, R., Rahma, R. A. A., & Prasetya, T. A. E. (2024). The Effect of Using Earmuffs on Hearing Loss Complaints and Subjective Stress: A Quasi-Experimental Study among Weaving Workers in Surakarta, Indonesia. Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 13(2), 163-172. https://doi.org/10.20473/ijosh.v13i2.2024.163-172

Baca juga: Survei pada Produsen Produk Olahan Kentang di Bangladesh