Universitas Airlangga Official Website

Kajian Pengaruh Emosi Positif Terhadap Keterlibatan Siswa dalam Belajar di Masa Pandemi COVID-19

Foto by Radar Surabaya

UNESCO pada Tahun 2020 menyatakan bahwa penutupan sekolah akibat pandemi COVID-19 telah berdampak pada lebih dari 98 persen siswa di seluruh dunia. Pembelajaran jarak jauh pun diterapkan untuk menjaga agar proses pendidikan tetap berlangsung. Sebagai konsekuensinya, dalam waktu singkat cara-cara konvensional dalam melaksanakan pendidikan harus disesuaikan, diubah menjadi berbagai metode baru untuk pembelajaran dan pengajaran daring. Siswa dan guru dituntut untuk beradaptasi dan menguasai teknologi dengan jauh lebih baik dari sebelumnya agar pendidikan tetap berjalan dengan baik. Hanya saja peralihan metode secara masif dan cepat ini tidak selalu berlangsung optimal, sehingga menimbulkan banyak persoalan, salah satunya pada keterlibatan siswa dalam berbagai aktivitas belajar. Padahal keterlibatan siswa merupakan aspek penting yang menentukan keberhasilannya dalam pendidikan. Keterlibatan siswa juga menentukan efektif tidaknya penyesuaian siswa terhadap berbagai perubahan. Hasil-hasil riset sebelumnya telah menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran akan lebih berhasil dalam studi mereka dan menunjukkan kinerja yang lebih baik.

Sementara itu riset terdahulu juga memberikan catatan bahwa keterlibatan siswa dalam belajar ditentukan oleh faktor emosi, khususnya emosi positif. Ketika emosi positif mendominasi siswa, maka ia akan cenderung lebih terlibat dalam proses belajar. Hal ini berbeda dengan siswa-siswa yang lebih banyak menampakkan emosi yang negative. Namun demikian di sisi lain terdapat pula riset yang menyatakan bahwa pengaruh emosi positif tersebut tidak terjadi secara langsung. Terdapat factor lain yang mengantarai, dan factor ini terkait dengan modal psikologis dalam diri siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emosi positif terhadap keterlibatan mahasiswa dengan modal psikologis akademik sebagai mediator.

Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan 396 siswa kelas tujuh dari sembilan Sekolah Menengah Pertama di Kota Surabaya berpartisipasi di dalamnya. Subjek direkrut menggunakan cluster random sampling dan stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tiga alat ukur yaitu The Student Engagement Scale untuk mengukur keterlibatan siswa, PANAS (Positive Affect and Negative Affect Schedule) untuk mengukur emosi-emosi positif, dan The Academic Psychological Capital Scale yang digunakan untuk mengukur modal psikologis akademik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling dengan pendekatan Partial Least Squares.

Hasil penelitian membuktikan hipotesis bahwa emosi positif berpengaruh terhadap keterlibatan siswa, dengan keberadaan modal akademik psikologis sebagai mediator. Hasil ini memberikan sejumlah rekomendasi, baik bagi pihak sekolah maupun orangtua siswa. Pertama, keterlibatan siswa dalam proses belajar selama masa pandemi COVID-19 dapat dioptimalkan dengan mengupayakan suasana belajar yang dapat menstimulasi dan menjaga emosi positif. Kedua, masih terkait emosi positif, penting pula melatih siswa untuk mampu secara mandiri meregulasi emosinya dengan baik, sehingga manakala menghadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan emosi negative yang mungkin muncul dapat dikelola secara efektif. Ketiga, untuk memaksimalkan peran emosi positif terhadap keterlibatan siswa, modal akademik psikologis siswa juga perlu untuk dikuatkan melalui berbagai cara, baik dalam interaksi dan kegiatan bersama guru di sekolah, maupun bersama orangtua di rumah.

Penulis: Wiwin Hendriani

Link Jurnal: https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/58125