Masalah keselamatan sering menjadi masalah dalam bisnis, terutama yang memiliki bahaya keamanan yang signifikan. Pada tahun 2019, terdapat 5.333 kejadian yang melibatkan keselamatan kerja, terbanyak dalam 12 tahun terakhir. Industri konstruksi adalah yang paling banyak memakan korban jiwa dalam skenario ini. Industri lain, di sisi lain, tidak kebal terhadap kecelakaan kerja. Contohnya jatuh, tertimpa barang, tersengat listrik, dipenjara, dan sebagainya. Akibatnya, banyak pihak dan keadaan harus memperhitungkan keselamatan kerja.
Variabel individu dan organisasi sama-sama memiliki peran dalam keselamatan kerja. Aspek individu mungkin termasuk sikap, pengetahuan, dan kemampuan yang terkait dengan keselamatan kerja. Budaya, kebijakan, kepemimpinan, dan karakteristik pekerjaan adalah contoh faktor organisasi. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin yang mampu menjalankan kewajibannya akan mampu mendorong dan mengarahkan bawahannya, atau dengan kata lain menjadi panutan. Sebuah konsep yang dikenal sebagai safety leadership (SL) muncul dalam literatur sebagai cara bagi seorang pemimpin untuk mendorong keselamatan di tempat kerja. SL, adalah penggunaan pengaruh seorang pemimpin untuk mendorong pengikut mencapai tujuan keselamatan organisasi dan individu. Untuk menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang SLliterature dalam pengembangan penelitian organisasi, diperlukan untuk mempelajari konsep dan implikasi SL secara lebih mendalam.
Ada berbagai gagasan tentang definisi SL dalam setiap penelitian. Keragaman ini muncul sebagai akibat dari konteks penelitian yang beragam. SL pada dasarnya adalah proses interaksi antara pemimpin dan pengikut. Namun, interaksi tersebut berfokus pada pengaruh pemimpin dalam mendorong pengikut untuk mencapai tujuan dan budaya aman dalam kegiatan bisnis. Dalam hal ini pimpinan dengan SL diharapkan mampu mewujudkan kegiatan bisnis dalam organisasi yang menjunjung tinggi keselamatan kerja. Salah satu hal yang dapat dilakukan pemimpin adalah berkomunikasi secara teratur dengan pengikutnya. Upaya komunikasi rutin pimpinan ditujukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan kinerja keselamatan.
Tinjauan pustaka akan digunakan dalam penelitian ini untuk memiliki pengetahuan SL yang lebih baik. Selain itu, evaluasi literatur untuk konsep SL meliputi definisi, konsekuensi, dan pertumbuhan setting penelitian. Atas dasar ini, pencarian database online untuk referensi berupa penelitian masa lalu dilakukan.
Dalam melakukan pencarian referensi, bibliometrik digunakan untuk memvisualisasikan relevansi PK dengan topik lain. Oleh karena itu, digunakan software VosViewer 1.6.16 sebagai alat bantu dalam bibliometrik, sehingga pencarian referensi lebih mudah dilakukan. Namun, tidak semua penelitian sebelumnya digunakan sebagai referensi. Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Kriteria tersebut antara lain:
1. Merupakan artikel ilmiah;
2. Bersumber dari jurnal ilmiah;
3. Diterbitkan pada 2017-2021; dan
4. Kata kuncinya adalah Kepemimpinan Keselamatan
Dalam rangka melakukan kajian lebih lanjut tentang Safety Leadership, penelitian ini mengkaji sembilan artikel ilmiah yang diterbitkan dari tahun 2017 hingga 2021. Kesembilan artikel ilmiah tersebut berhasil diperoleh setelah melalui proses seleksi untuk menentukan relevansi dari setiap artikel ilmiah yang menjadi referensi. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa Safety Leadership merupakan konsep baru yang belum secara khusus dibahas pada penelitian sebelumnya.
Selanjutnya, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ada berbagai manfaat yang muncul dari Safety Leadership, seperti sikap, perilaku, dan hasil pekerjaan pada pengikut. Selain itu, Safety Leadership juga berguna untuk menekan angka kecelakaan kerja. Meskipun berbagai manfaat telah ditemukan dari Safety Leadership, namun belum ditemukan penelitian sebelumnya yang membahas tentang faktor-faktor pemicu dari Safety Leadership itu sendiri. Dengan temuan tersebut, dapat dibentuk kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara Safety Leadership dan konsekuensinya. Selain itu, diketahui juga terdapat berbagai konteks penelitian tentang Safety Leadership. Namun, belum ditemukan penelitian sebelumnya yang membahas Safety Leadership dalam konteks multi-sektor. Dengan demikian, melalui tinjauan pustaka, diharapkan penelitian selanjutnya dapat membahas Safety Leadership dalam konteks multi sektor.
Penelitian ini masih perlu disempurnakan terutama terkait dengan faktor pencetus atau antecedents Safety Leadership guna melengkapi framework yang ada. Selain anteseden, penelitian selanjutnya juga dapat melakukan kajian dengan mengacu pada referensi yang semakin beragam sehingga dapat memperdalam pemahaman terkait Safety Leadership.
Informasi Penulis: Anis Eliyana
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :
https://www.ijsmsjournal.org/ijsms-v5i2p110.html (Safety Leadership to Drive Workplace Safety : A Literature Review)