Universitas Airlangga Official Website

Kandungan Naringenin lebih Berpotensi Proaritmia pada Wanita

Foto oleh pinterest.fr

Grapefruit secara harfiah berarti buah anggur. Tapi grapefruit bukanlah anggur. Bahkan bentuknya sangat berbeda dengan buah anggur. Grapefruit adalah buah jeruk besar berwarna oranye dengan daging merah tua dengan rasa asam manis dan sedikit pahit. Buah dari Barbados ini adalah hasil persilangan yang tidak disengaja antara buah jeruk manis dengan jeruk bali. Selain kandungan nutrisinya yang tinggi (misalnya karbohidrat, serat pangan, vitamin B6, vitamin C, kalium, magnesium, dan kalsium), garpefruit (Citrus × paradisi) juga mengandung beberapa fitokimia bioaktif, seperti karotenoid, limonoid, flavonoid, dan furanocoumarins, yang diyakini bermanfaat melawan berbagai penyakit. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa furanocoumarins (misalnya, bergamottin, paradisin, bergapten, epoxy-bergamottin, dan 6,7-dihydroxybergamottin) memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antimikroba, antikanker, serta neuro dan osteoprotektif. Demikian pula, flavonoid yang berasal dari grapefruit (misalnya, naringenin) juga memiliki efek antioksidan, antikanker, antimikroba, antiinflamasi, antiadipogenik, dan kardioprotektif. Sejumlah penelitian telah menunjukkan efektivitas naringenin untuk melindungi terhadap penyakit, termasuk asma, penyakit Alzheimer, kejang, hepatitis virus, infeksi nyamuk, diabetes mellitus, penyakit rematik dan inflamasi, stroke, dan penyakit kardiovaskular. Di antara efek lain pada sistem kardiovaskular, naringenin diketahui dapat melindungi terhadap cedera miokard (otot jantung) dengan mengurangi stres oksidatif.

Studi in vitro terbaru menunjukkan bahwa grapefruit (Citrus × paradisi) flavonoid naringenin mengubah fungsi saluran ion jantung. Penelitian yang dilakukan oleh Sutanto dkk mengeksplorasi efek naringenin pada potensial aksi kardiomiosit (sel otot jantung) menggunakan model elektrofisiologi ventrikel in silico (simulasi komputerisasi). Pendekatan pemodelan populasi mengungkapkan bahwa naringenin secara signifikan memperpanjang durasi potensial aksi yang pengaruhnya tergantung pada konsentrasi zat tersebut. Penemuan lain juga mengungkapkan bahwa didapatkan pengaruh yang lebih besar pada wanita daripada pria.

Penelitian yang dilakukan oleh Sutanto dkk menunjukkan bahwa grapefruit dan jus grapefruit flavonoid naringenin memperpanjang durasi potensial aksi otot jantung manusia yang bergantung pada konsentrasi. Perpanjangan durasi potensial aksi pada sel otot jantung lebih besar pada wanita daripada pria, terutama pada konsentrasi naringenin yang tinggi. Selain itu, pada tingkat aktivitas pacu jantung yang tinggi, naringenin menginduksi potensial aksi dan kalsium alternans lebih awal pada wanita dibandingkan pada pria. Hal ini menunjukkan bahwa risiko proaritmia (gangguan irama jantung) lebih tinggi pada wanita yang konsisten dengan uji klinis sebelumnya. Secara umum, karena potensi bahayanya, konsumsi jus grapefruit dan grapefruit harus dibatasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi secara eksperimental keakuratan prediksi in silico ini. Selain itu, penting untuk dapat meneliti pengaruh terhadap sistem kardiovaskular dari jus grapefruit dosis rendah dan sedang, terutama pada pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.

Penulis: Hendri Susilo dan Citrawati Dyah Kencono Wungu, Rumah Sakit Unair – Fakultas Kedokteran Unair

Artikel Ilmiah Populer ini diambil dari artikel dengan judul: Grapefruit Flavonoid Naringenin Sex-Dependently Modulates Action Potential in an In Silico Human Ventricular Cardiomyocyte Model

Link artikel asli dapat dilihat pada: https://doi.org/10.3390/antiox11091672