Universitas Airlangga Official Website

Kastrat BEM FEB UNAIR Gelar Bincang Santai Intelektual

Moderator dan Pemantik sedang mengawali diskusi dalam kegiatan Bincang Santai Intelektual (BSI) di Graha Krida Mahasiswa FEB UNAIR pada Rabu (24/5/2023). (Foto : Tahta Alfina)

UNAIR NEWS – Kastrat BEM FEB Universitas Airlangga (UNAIR) mengekspresikan keresahan tersebut dengan menyelenggarakan Bincang Santai Intelektual (BSI). Kegiatan Kastrat BEM FEB itu membawa tema Kebijakan BRICS: Apakah Dolar Akan Hilang Dari Indonesia tersebut berlangsung di Graha Krida Mahasiswa FEB UNAIR pada Rabu (24/5/2023).

“Harapan dari acara ini agar mampu membawa warna baru bagi mahasiswa untuk berdiskusi. Biasanya kegiatan seperti ini kami selenggarakan di Aula, namun kami mencoba untuk membawa ini dengan gaya yang lebih casual,” pungkas Presiden BEM FEB UNAIR, Hafizhun Shadiq dalam sambutannya.

Hadirkan Pemantik Kredibel

Pada kesempatan itu, BSI membawa tema berkaitan dengan Aliansi BRICS yang dianggap sebagai pendobrak dari hegemoni Dolar AS. Kekuatan Amerika yang memonopoli kegiatan dunia puluhan tahun, BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan menjadi angin baru di tengah situasi geopolitik yang sedang memanas.

Dalam membahas tema tersebut, beberapa ahli haidr sebagai pematik diskusi. Di antaranya, Pengamat Ekonomi Internasional, Gigih Prihantono; Pengamat Isu Geopolitik, Probo Darono Yakti; ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Surabaya, Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti; serta Asisten Direktur Bank Indonesia Jawa Timur Petrus, Endria Effendhi.

“Acara yang terselenggara oleh Departemen Kastrat ini berfokus pada tema-tema ekonomi. Harapannya, dengan tema ini mahasiswa, khususnya mahasiswa FEB dapat terpantik untuk mencari tahu lebih dalam,” tambahnya.

Gagasan yang Lebih Beragam

Ke depan, ia berharap mahasiswa tidak hanya diskusi-diskusi yang berlatarkan topik politik, melainkan topik lainnya seperti ekonomi. Hal itu akan membuat ide dan gagasan yang mahasiswa miliki akan lebih kaya.

“Selama ini kegiatan diskusi hanya ter-framing di fakultas ranah soshum lain, seperti FISIP, hukum, dan FIB. Tentunya, dengan tema yang cukup berbeda, FEB dapat memberikan warna tersendiri,” tutupnya. (*)

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan