Universitas Airlangga Official Website

Kebangkitan Pariwisata Pasca Pandemi dengan Ancaman Resesi Ekonomi 2023

Foto by Travel Kompas

Indonesia merupakan negara dengan keindahannya sehingga disebut dengan surganya wisata. Pariwisata Indonesia berpotensi meningkatkan perekonomian, sebab dengan meningkatnya sektor wisata akan mendongkrak perekonomian warga setempat. Namun karena pandemi covid-19 dengan kebijakan membatasi ruang publik dan berkerumun menyebabkan banyak wisata yang semula ramai menjadi sepi. Hal ini dikarenakan adanya larangan untuk pergi baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun setelah pandemi dinyatakan sebagai endemi, banyak orang yang rindu pergi berwisata dan merasa penat setelah dua tahun menjalani hari hanya dirumah saja. Hal ini menjadi potensi yang bagus untuk sektor wisata karena dengan datangnya banyak wisatawan akan membangkitkan kembali pariwisata yang sebelumnya hampir mati. 

Indonesia juga mulai membuka perjalanan wisata bagi wisatawan mancanegara seperti sebelumnya, yang kita tahu bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata favorit seperti pulau Bali. Berdasarkan data statistik BPS per bulan Juli 2023 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mencapai 1,12 juta, yang mana meningkat sebanyak 74,07% dibandingkan tahun 2022. Jika diakumulasi per bulan Januari hingga Juli 2023 jumlah wisatawan meningkat hingga 196,85% dibandingkan tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pasca pandemi dapat mendongkrak kembali sektor pariwisata di Indonesia, sehingga meningkatkan ekonomi yang sempat menurun pada saat pandemi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dalam kanal Media Unpad mengatakan bahwa Indonesia harus mampu beradaptasi secara masif menuju wisata yang baru sehingga berfokus pada kualitas dan pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, Sandiaga Uno juga menyampaikan pariwisata baru berkonsep 3A yaitu atraksi dengan menonjolkan budaya dan alam melalui petualangan dengan pengalaman yang menarik. Amenities yang berfokus pada kualitas layanan penyedia pariwisata. Aksesibilitas dengan kearifan lokal setempat untuk menarik para wisatawan. 

Pemerintah terus mengupayakan pariwisata Indonesia sebagai salah satu Pemulihan Ekonomi Nasional yang terdiri dari beberapa program yaitu berwisata di Indonesia, bangga buatan Indonesia dan Indonesia Care/I Do Care dengan program Cleanliness, Health, Safety, And Environmental Sustainability (CHSE). Seiring dengan berjalannya program tersebut, pemerintah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian untuk membuka kembali tempat wisata terutama yang berstatus Taman Nasional dengan menerapkan protokol kesehatan dan membuka kembali penerbangan internasional. Indonesia juga memastikan banyaknya kegiatan internasional dilaksanakan di Indonesia seperti piala dunia U-17, Formula E, F1 Powerboat Danau Toba, Moto GP Pertamina Mandalika, dll. 

Perkembangan teknologi Informasi semakin masif dengan penggunaan internet semakin meningkat yang artinya semakin banyak orang yang mengakses internet, baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Perkembangan tersebut juga mendorong kemajuan pariwisata melalui promosi-promosi yang beredar di internet, promosi ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah melainkan warga Indonesia yang menekuni bidang konten kreator, melalui konten promosi yang di media sosial dapat mempengaruhi banyak orang untuk datang menikmati keindahan alam dan wisata di Indonesia. Promosi tersebut menampilkan sejumlah kawasan wisata dengan keindahan alamnya yang menyejukkan mata dan menaikkan wisata-wisata alam di daerah yang masih sangat jarang dikunjungi. 

Mempromosikan kembali tempat wisata yang sepi pengunjung dan tempat-tempat wisata baru. Konten wisata tersebut memberikan informasi yang lengkap seperti lokasi, harga tiket, kondisi tempat wisata dan akomodasi yang mendukung di tempat tersebut. Dalam hal ini banyak sekali anak muda yang terlibat dalam peningkatan sektor pariwisata sebab dengan jiwa yang bebas ingin selalu berpetualang dan bahkan banyak netizen yang mengungkapkan keinginannya untuk keliling Indonesia. Selain itu tren healing yang sering digunakan oleh kalangan muda yang berarti butuh jalan-jalan untuk menghilangkan stress.

Kebangkitan sektor pariwisata memiliki hubungan yang positif dengan kemajuan ekonomi, keduanya saling mempengaruhi sebab roda keuangan akan berputar kembali, bisnis yang sebelumnya harus tutup dapat buka kembali karena kebutuhan masyarakat. Orang yang pergi berwisata tentunya membutuhkan tempat menginap seperti hotel dan membutuhkan transportasi untuk bepergian. Dari kedua contoh tersebut dapat menggerakkan kembali beberapa sektor industri sehingga bisnis berjalan seperti semula. Secara otomatis pendapatan warga lokal juga ikut naik, karena gagasan bangga dengan produk Indonesia dan pemerintah semakin mendukung usaha masyarakat kecil menengah terutama di sekitar lokasi wisata.

Dengan seluruh potensi pariwisata Indonesia seperti masyarakatnya yang tekenal ramah, banyaknya jenis wisata baik budaya, sosial, religi, dan keindahan alam yang masih sangat asri. Dilain sisi terdapat tantangan besar yang sedang dihadapi yaitu prediksi mengenai resesi ekonomi 2023. Prediksi resesi dikarenakan banyaknya rangkaian kejadian yang berpengaruh dalam penurunan ekonomi dunia seperti pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. Sehingga menyebabkan jatuhnya nilai rupiah, inflasi besar-besaran dan harga barang-barang naik. Hal ini akan berdampak sektor pariwisata di Indonesia karena daya beli masyarakat menurun, dalam artian untuk apa masyarakat pergi jalan-jalan ketika sedang mengalami krisis ekonomi. Sehingga membuat tempat wisata kembali sepi pengunjung dan produk-produk lokal yang ditawarkan tidak laku di pasaran.

Namun Indonesia merupakan negara yang mampu bertahan dengan dampak resesi ekonomi global, penurunan ekonomi tidak secara signifikan seperti negara eropa kebanyakan. Penanganan dampak resesi ekonomi dilakukan dengan memperkuat UMKM  melalui suntikan dana untuk meningkatkan daya beli dan daya saing masyarakat, bahkan 97% lapangan pekerjaan berasal dari UMKM. Dengan itu Indonesia masih mampu mempertahankan sektor pariwisata sebab masih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara ingin menikmati keindahan alam dan menikmati barang-barang dengan harga yang cukup murah.

Penulis: Nikmatul Bahril Wahdah (Mahasiswa S2 PSDM UNAIR)