Universitas Airlangga Official Website

Kehamilan Remaja di Masa Pembelajaran Daring Pandemi COVID-19

Ilustrasi Ibu Hamil Remaja (sumber: okpolicy.org)

Kehamilan remaja meningkatkan angka kematian ibu karena remaja belum siap secara psikologis maupun fisiologis untuk hamil dan melahirkan. Jumlah pernikahan dini melonjak selama pandemi Covid-19 sebagai akibat dari remaja yang stress dikarenakan sekolah daring. Hal ini berdampak pada meningkatnya kasus kehamilan remaja.

Perlu diperhatikan untuk menyediakan data terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan remaja selama masa pembelajaran daring. Perlu dikembangkan suatu indeks untuk mengukur risiko kehamilan remaja. Penelitian ini mengenai indeks yang menilai prediksi kemungkinan terjadinya kehamilan remaja pada masa pendidikan daring pandemi Covid-19. Prediktor kehamilan remaja merupakan salah satu upaya untuk merencanakan dan mengevaluasi program kesehatan remaja. Hasil penelitian berbasis bukti berkontribusi pada optimalisasi program kesehatan reproduksi sebagai upaya pencegahan kehamilan remaja. Penelitian berperan dalam pencapaian tujuan ketiga SDGs 2030, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pacaran, akses media kesehatan reproduksi, dan pola asuh orang tua merupakan variabel prediktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kehamilan remaja di masa pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada Jurnal The Indonesian Journal of Public Health yang terindeks pada Scopus Q4. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan indeks ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan digunakan sebagai alat ukur dalam membantu pemegang program kesehatan reproduksi remaja khususnya di Puskesmas dalam melakukan skrining pada remaja agar dapat diketahui sejak dini remaja yang memiliki peningkatan risiko terjadinya kehamilan di usia remaja. Diharapkan adanya evaluasi program kesehatan reproduksi pada indikator KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dengan menambahkan prediktor dan memperluas sasaran tidak hanya pada remaja tetapi juga melibatkan edukasi bagi orang tua dalam meningkatkan kemampuan pengasuhan anak, akses media kesehatan reproduksi, dan edukasi perilaku pacaran sehat yang tepat.
 
Penulis: Santi Martini, Eny Qurniyawati
Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat pada:
https://e-journal.unair.ac.id/IJPH/article/view/43861

baca juga: https://unair.ac.id/gagas-ide-restorasi-terumbu-karang-tim-reefstoration-lolos-pimnas/