Venous Thromboembolism atau Tromboemboli Vena (VTE) adalah masalah kesehatan global yang meluas yang mencakup dua klinis primer manifestasi : Deep Vein Thrombosis atau Trombosis Vena Dalam (DVT) dan Pulmonary Embolism atau emboli paru (PE). PE adalah kondisi yang paling mengancam jiwa di dalam Spektrum VTE. Dipicu oleh berbagai macam faktor seperti obstruksi fisik, PE meningkatkan afterload right ventricular atau ventrikel kanan (RV) dan resistensi pembuluh darah paru. Adanya Heart Failure atau gagal jantung (HF) bersamaan dengan PE menghasilkan angka kematian keseluruhan yang lebih tinggi rate (17% vs 10%). Mengingat PE utamanya berasal dari DVT, yang ada data epidemiologi terutama diperoleh dari studi tentang VTE. Sifat yang sulit dipahami PE, yang mungkin tetap tanpa gejala atau bermanifestasi sebagai kematian jantung mendadak, tambahnya kompleksitas untuk membangunnya epidemiologi. Laporan kasus ini menyoroti terjadinya PE dan DVT pada pasien dengan HF. Pada pasien dengan gagal jantung, gangguan homeostasis diakibatkan oleh berkurangnya curah jantung dan tidak berfungsinya ruang jantung, sehingga menyebabkan stasis darah. Akibatnya, kelainan homeostatis ini mempercepat aktivasi sistem koagulasi dan pembentukan fibrin, menyebabkan pasien gagal jantung lebih rentan terhadap tromboemboli vena.
Laporan kasus ini menjelaskan seorang wanita berusia 57 tahun yang mengalami sesak napas setelah melakukan aktivitas sedang, seperti menyapu dan berjalan 100 meter, selama sebulan terakhir. Gejalanya berkurang dengan istirahat, dan pasien kadang-kadang mengalami ortopnea, disertai nyeri dan kesulitan berjalan pada minggu sebelumnya. Pemeriksaan ekstremitas bawah kiri menunjukkan edema, nyeri tekan, eritema, venektasia di sekitar tulang paha kiri, dan tanda Homan dan Pratt positif. Pencitraan Doppler menunjukkan trombosis lengkap pada vena poplitea dan vena femoralis komunis kiri, trombosis parsial pada vena femoralis superfisial (vena safena besar), dan edema subkutan pada femur kiri dan ekstremitas bawah. Temuan tomografi terkomputasi untuk daerah toraks menunjukkan emboli paru pada percabangan arteri pulmonalis, meluas ke cabang arteri pulmonalis kanan dan kiri pada tampilan aksial.
PE adalah penyakit yang berpotensi mengancam jiwa dan sering muncul tanpa gejala serta memang demikian terkait dengan DVT, menimbulkan signifikan tantangan diagnostik. Sejarah yang mahir mengambil keterampilan dan klinis yang komprehensif pemeriksaan sangat penting agar akurat diagnosa. Studi kasus ini memberikan manfaat yang berharga wawasan tentang gejala dan pasien deskripsi dalam kasus PE dan DVT di pasien dengan HF, yang bertujuan untuk memperkaya pengetahuan yang ada tentang manajemen PE dan memberikan kontribusi yang lebih komprehensif pemahaman untuk referensi di masa mendatang.
Penulis: Meity Ardiana, Melita Amalia Ayuba, Fildzah Dini Atikah, Inna Maya Sufiyah, Wynne Widiarti
Link artikel: https://journal.iha.org.ir/article_199189_f14606e0cb768a4b82c72bbc0a5711a5.pdf
Baca juga: Diagnosis Kanker pada Populasi Pasien Jantung Hipertensi