Penyakit Tuberkulosis (Tb) adalah penyakit yang disebabkan oleh Microbacterium tuberculosis. Bakteri ini bersifat Bakteri Tahan Asam (BTA) positif. Skrining merupakan salah satu kegiatam untuk menemukan masyarakat yang di dahaknya mengandung BTA positif. Orang dengan BTA positif berpotensial untuk menular kepada orang disekitarnya yang kontak dengan penderita. Penularan ini terjadi karena bakteri Microbacterium tuberculosis berada di air liur penderita, sehingga kontak dengan air liur penderita melalui udara dan aktifitas yang menyebabkan air liur berpindah dari mulut ke mulut seperti berciuman. Penularan Microbacterium tuberculosis yang kemudian menyebabkan orang yang kontak akan menjadi penderita Tb paru, tentu saja diperlukan kontak yang intensitas tinggi atau terus menerus.
Penderita Tb paru akan menjadi sumber infeksi yang dapat menularkan kepada orang yang kontak dengannya apabila tidak diobati. Pengobatan pada penderita Tb paru diberikan salah satunya melalui program DOTS. Semakin banyak penderita TB paru yang mengalami kesembuhan maka semakin menurun kejadian orang dengan BTA positif . Penderita Tb dapat sembuh apabila minum obat sesuai dengan program. Resistensi terhadap obat yang diberikan salah satunya disebabkan karena pengobatan yang putus, hal ini salah satunya disebabkan karena kepatuhan penderita untuk minum obat akibatnya dia dapat menjadi sumber infeksi kepada orang disekitarnya terutama yang rentan.
Penderita Tb yang tinggal pada pemukiman yang penduduknya padat akan bila batuk akan memudahkan Microbacterium tuberculosis yang dikeluarkan lewat percikan ludah akan mencemari udara disekitarnya. Percikan ludah atau droplet ini apabila dihirup oleh orang sekitarnya akan berpotensial akan terjadi penularan oleh orang disekitarnya. Penduduk semakin padat maka kejadian orang dengan BTA positif semakin tinggi.
Penulis : Lucia Yovita Hendratii
Sumber : Laura Nadya Damayanty Agusputri., & Hendrati, L. Y. Correlation between population density, cure rate, mortality rate with TB AFB + Incidence in Surabaya 2018-2020. Jurnal Berkala Epidemiologi, 11(2), 180–188