Peri-implantitis gigi merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan lunak yang berada disekitar implan gigi dan hal ini biasanya disertai dengan resorpsi tulang, penurunan osseointegrasi, dan adanya poket. Ekstrak Graptophyllum pictum L. Griff atau dikenal dengan daun ungu dapat berperan sebagai terapi komplementer pada peri-implantitis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ungu sebagai terapi komplementer untuk peri-implantitis.
Penelitian ini melakukan beberapa pengujian, anatara lain Uji fitokimia, Uji antioksidan, Uji daya hambat dan Uji konsentrasi minimal sebagai antibakteri. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa aktif yang terdapat dalam daun ungu dengan menggunakan pereaksi masing-masing senyawa. Uji antioksidan untuk menguji aktivitas antioksidan dari daun ungu dan dibandingkan dengan vitamin C. Uji daya hambat dan uji konsentrasi minimal digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, dan bakteri yang diperiksa adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa), Porphyromonas gingivalis (Pg), Fusobacterium nucleatum (Fn ), dan Provotella intermedia (Pi) sebagai bakteri yang terkait peri-implantitis. Molecular docking merupakan uji in-silico untuk memvisualisasikan interaksi molekul daun ungu dengan protein target menggunakan beberapa program perangkat lunak dan database. Penelitian ini dianalisis dengan analisis varians parametrik dan nonparametrik dan dilanjutkan dengan uji post-hoc.
Hasil dari penenlitian ini, daun ungu terbukti mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, steroid, dan terpenoid. Efek antibakteri G. pictum L. Griff dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab peri-implantitis gigi seperti Aa, Pg, Pi, dan Fn dengan konsentrasi ekstrak minimal 25%. Secara silico, interaksi etilkolest dan protein menunjukkan kemungkinan efek farmakologis seperti aktivitas antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan. Dari hasil penenlitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ungu memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan, dan anti-inflamasi yang baik sehingga mungkin efektif untuk terapi komplementer periimplantitis gigi seperti yang didokumentasikan secara silico dan in vitro.
Penulis: Ratri Maya Sitalaksmi, drg., M.Kes., Ph.D., Sp.Pros(K)
Link: https://www.rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2024-17-4-14
Baca juga: Ekstrak Daun Benalu Duku dapat Berkhasiat sebagai Anti Virus Penyakit Tetelo