Universitas Airlangga Official Website

Kembangkan Sociopreneurship Mahasiswa, BPBRIN Gelar Webinar Gandeng AIBI

Webinar sosialisasi sociopreneur mahasiswa oleh BPBRIN UNAIR dengan Catur Sugiarto dari AIBI sebagai pemateri (Foto: Screenshot Zoom Meeting)
Webinar sosialisasi sociopreneur mahasiswa oleh BPBRIN UNAIR dengan Catur Sugiarto dari AIBI sebagai pemateri (Foto: Screenshot Zoom Meeting)

UNAIR NEWS – Badan Pengembangan Bisnis Rintisan (BPBRIN) Universitas Airlangga (UNAIR) mengundang Asosiasi Inkubasi Bisnis Indonesia (AIBI) dalam sebuah webinar. Webinar yang berlangsung Senin (1/7/2024) itu bertujuan untuk mengembangkan skill sociopreneurship bagi mahasiswa di lingkungan universitas.

Catur Sugiarto, ketua AIBI menyampaikan bahwa perkembangan bisnis rintisan atau startup akan ikut membantu dalam meningkatkan perkembangan ekonomi suatu negara. Hal tersebut tercatat pada Global Competitiveness Index yang memiliki indeks pada setiap tahunnya. “Pencatatan pada Global Competitiveness Index akan memengaruhi dalam peningkatan ekonomi suatu negara,” ungkapnya.

Menurutnya, negara dengan spesialitas entrepreneur memiliki nilai dari Gross Domestic Product (GDP) yang tinggi. Hal itu akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan suatu negara. “Dalam negara dengan kota-kota yang memiliki entrepreneur speciality mereka memiliki tingkat GDP yang tinggi,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Catur menjelaskan bahwa peran perguruan tinggi dalam meningkatkan ekosistem bisnis rintisan atau startup mahasiswa cukup penting. Dukungan dan pemerhatian dari perguruan tinggi akan mempengaruhi dalam peningkatan startup mahasiswa. “Keberadaan perguruan tinggi yang besar akan memiliki pengaruh pada ekosistem,” ujarnya.

Selain itu, pengembangan ekosistem dalam startup dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mencapai ekosistem yang baik. Hal ini akan meliputi beberapa bagian dari perguruan tinggi yang ikut memiliki kontribusi. “Untuk mengembangkan ekosistem tidak mudah, kita membutuhkan kolaborasi antar aktor untuk mengembangkan startup pada perguruan tinggi,” ucap Catur.

Catur mengungkapkan beberapa startup pada perguruan tinggi di dunia memiliki perkembangan yang baik sehingga dapat menciptakan sebuah startup sociopreneur yang besar. Hal tersebut tercatat dalam Global Startup Ecosystem. “Untuk mencapai global startup ecosystem indonesia perlu memiliki tiga hal penting yakni quantity,quality, dan business environment,” ungkapnya.

Kampus yang memiliki kultur riset dan inovasi  yang kuat memiliki dukungan dari adanya startup inkubator yang tinggi. Adanya hal tersebut akan membantu dalam meningkatkan business environment yang baik. “Kampus yang memiliki riset dan inovasi yang kuat rata-rata memiliki startup inkubator yang tinggi pada perguruan tinggi,” lanjutnya.

Penulis: Ahmad Hanif Musthafa

Editor: Yulia Rohmawati