Universitas Airlangga Official Website

316 Siswa SMAN 21 Surabaya Hijaukan UNAIR

kunjungan maneh
Sebanyak 316 siswa yang mengenakan batik hijau bermotif karya sendiri dan 13 dewan guru SMAN 21 Surabaya memenuhi Aula Kahuripan 300 Kampus C UNAIR pada Rabu (20/12).

UNAIR NEWS – Mengenakan batik hijau dengan motif karya sendiri, para siswa SMAN 21 Surabaya memenuhi Aula Kahuripan 300 Kampus C UNAIR dalam kegiatan study campus mereka pada Rabu (20/12). Terdapat 316 siswa dan 13 dewan guru yang turut serta. Para siswa mendapat pengarahan dari Pusat Informasi dan Humas (PIH) dan Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR.

Diawali dengan doa bersama, acaranya dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMAN 21 Surabaya Yatno. Dia menyampaikan, prinsip aturan SMA adalah menjadi seorang ilmuwan sehingga arahnya ialah mereka melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Karena itu, dengan kunjungan tersebut, Yatno berharap para siswa mendapat banyak informasi tentang UNAIR yang memudahkan mereka untuk masuk ke sana.

Menurut Yulifda, salah seorang guru BK SMAN 21 Surabaya, siswa diarahkan ke UNAIR agar mereka tidak merasa asing dengan kampus saat diterima. Selain itu, para siswa bisa termotivasi untuk semangat belajar. Mengingat, kehidupan di kampus sangat berbeda dengan di sekolah.

Acara selanjutnya ialah penyampaian informasi tentang UNAIR oleh PIH. Para siswa tampak antusias. Ketika ditanya mengapa memilih UNAIR, para siswa silih berganti menjawab karena akreditasi UNAIR, fasilitas, serta track record UNAIR yang banyak mencetak alumni yang sukses.

Acara yang terakhir yang ditunggu-tunggu siswa ialah penyampaian informasi tentang penerimaan mahasiswa baru oleh Ketua PPMB Solikhin. Sebelumnya, dia sangat senang dan bangga dengan kunjungan tersebut.

”Mulai sekarang perlu ditanamkan pada diri kalian sendiri, masuk UNAIR bukan sekadar keinginan, tapi harus disertai dengan kerja keras. Yakni, belajar dan berdoa,” jelas Solikhin. Dia menambahkan, mahasiswa adalah orang yang sudah dewasa. Dia harus tahu apa yang boleh dan tidak dilakukan.

Menurut Solikhin, ketika masuk UNAIR, para siswa tidak boleh merasa puas. Mereka tetap harus semangat untuk berprestasi karena akan berdampak baik untuk adik kelas dan sekolah.

”Bapak atau ibu guru dilarang mengatur atau bahkan memaksa siswanya harus melanjutkan belajar. Sebab, jika tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, prestasi siswa akan turun. Indeks sekolah pasti juga ikut turun. Walau tidak tertutup kemungkinan siswa untuk berkonsultasi dengan guru dan orang tua,” jelas Solikhin. (*)

Penulis: M. Najib Rahman

Editor: Feri Fenoria