UNAIR NEWS – Hewan peliharaan sering mengalami gangguan kulit yang menyebabkan bulu rontok hingga kehilangan nafsu makan. Sangat penting mengenali gejala dan penyebab, khususnya gangguan dermatitis, agar dapat menentukan langkah pengobatan yang tepat. Karena itu, Divisi WDAC Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (HMKH) Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) menyelenggarakan Kelas Diklat “Recovery Nutrition After Dermatology Treatment” pada Jumat (19/5/2023).
Pemateri, drh Fizri Afriandana M Sc mengungkapkan gangguan kulit pada anabul hampir seluruhnya menimbulkan gejala klinis berupa gatal. Salah satunya gangguan dermatitis hewan. Gatal tersebut akan membuat hewan menggaruk badannya dan menyebabkan timbulnya luka pada kulit. Kondisi luka terbuka tersebut dapat menyebabkan komorbid timbulnya infeksi lain yang dapat memperburuk kondisi hewan itu.
“Penyebab infeksi dermatitis pada hewan kecil itu biasanya adalah parasit, alergi lingkungan dan makanan, hingga atrofi,” ungkapnya pada acara yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting itu.
Antara Alergi dan Intoleransi makanan
Makanan dapat mengakibatkan gangguan kulit akibat kondisi alergi dan intoleransi. Pada intoleransi makanan tidak dapat tercerna oleh hewan tersebut, namun jarang mengakibatkan kondisi gangguan dermatitis. Lain halnya dengan alergi yang dapat mengakibatkan kulit hewan peliharaan menjadi bermasalah.
“Pendeteksian alergi makanan harus menggunakan trial and error dengan menggunakan pakan khusus,” ujarnya.
Hewan yang mengalami alergi makanan harus melakukan terapi menggunakan Food Elimination Diet Trial dengan mengganti pakan utama dengan kandungan protein terhidrolisa. Jika pada terapi pakan tersebut hewan masih pada kondisi abnormal, maka penyebab dermatitis infection itu dapat berakibat oleh kondisi atrofi. Tes umum bertujuan untuk meneguhkan diagnosa penyakit dermatitis adalah dengan Scraping kulit, mencabut rambut, biopsi, hingga tes darah.
“Jika melakukan pengecekan mikroskopis akan terlihat rambut patah akibat garuk,” tuturnya.
Skincare dan Skin Barrier Hewan Peliharaan
Tak hanya manusia yang membutuhkan perawatan kulit agar semakin sehat. Hewan juga memerlukan perawatan tersebut pada kondisi normal dan pasca melakukan tindakan medis seperti scraping. Kandungan yang baik untuk perbaikan konsistensi kulit adalah protein dan asam amino. Bahan lain yang bermanfaat untuk digunakan adalah EPA, DHA, serta Antioksidan kompleks.
“Setelah terapi pengobatan hewan akan mengalami penurunan nafsu makan. Sehingga makanan yang diberikan harus mengandung konsistensi protein untuk meningkatkan musclenya,” jelasnya
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria
Baca juga: