Gonore atau penyakit kencing nanah adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS). Pada tahun 2020, terdapat 82,4 juta kasus gonore baru di dunia. Gonore juga mewakili 4 persen dari seluruh kasus IMS yang ditemukan di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2013-2015.
Rejimen terapi antibiotik ganda dengan seftriakson atau sefiksim, dan azithromisin atau doksisiklin merupakan pengobatan yang direkomendasikan untuk gonore di Indonesia pada saat ini. Namun, penurunan kepekaan serta resistensi terhadap sefalosporin dan azithromisin telah dilaporkan meningkat. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menilai pola kepekaan Neisseria gonorrhoeae terhadap rejimen terapi antibiotik ganda.
Telah dilakukan penelitian terhadap isolat N. gonorrhoeae yang didapatkan dari 19 pasien laki-laki dari pusat kesehatan primer di Surabaya, Indonesia. Mereka terkonfirmasi menderita gonore secara klinis dan laboratoris. Uji kepekaan antibiotik dilakukan dengan difusi cakram. Dinilai berdasarkan kriteria dari Clinical and Laboratory Standards Institute dan Centers for Disease Control and Prevention.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kepekaan atau resistensi terhadap doksisiklin pada 19 isolat (100%), sefiksim pada 6 isolat (31,6%), seftriakson pada 3 isolat (15,8%). Resistensi terhadap azithromisin tidak ditemukan pada semua isolat (0%). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rejimen terapi antibiotik ganda dengan seftriakson dan azithromisin masih dapat direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk gonore di Indonesia. Pemantauan kepekaan antibiotik pada N. gonorrhoeae juga harus dilakukan secara rutin.
Penulis: Prof. Dr. Afif Nurul Hidayati dr., Sp.D.V.E., Subsp.Ven., FINS-DV, FAADV
Link: https://www1.racgp.org.au/ajgp/2024/july/susceptibility-of-neisseria-gonorrhoeae