Universitas Airlangga Official Website

Ketahanan Pangan dan Stunting pada Balita Keluarga Nelayan

IL by Disway

Masalah kerawanan pangan sangat berkaitan dengan masalah kemiskinan. Nelayan merupakan komunitas di negeri Indonesia dimana sebagian besar dari mereka tergolong miskin. Dengan demikian, balita dari keluarga nelayan beresiko mengalami kekurangan pangan dan berujung pada kurang gizi.  Sebuah penelitian pada 87 rumah tangga nelayan di Kelurahan Ngemplakrejo Kota Pasuruan, yang dipilih secara acak,  menunjukkan prevalensi stunting yang masih tinggi yaitu sebesar 43,7%. Selain itu juga masih ditemukan keluarga pada kategori rawan pangan berat yakni sebesar 16,1%.

Hasil penelitian tersebut juga mengungkap adanya Berdasar hubungan antara pengeluaran pangan rumah tangga, panjang badan lahir, riwayat ASI Eksklusif, dan ketahanan pangan rumah tangga dengan stunting pada balita. Dengan demikian, dari penelitian ini terlihat bahwa stunting pada balita dapat terjadi karena faktor karakteristik keluarga, karakteristik balita dan ketahanan pangan.

Penelitian ini merekomendasikan adanya peningkatan ketahanan pangan dengan memperhatikan ketercukupan kebutuhan pangan keluarga melalui tindakan coping strategy serta memperhatikan pengeluaran rumah tangga dengan lebih mementingkan pemenuhan gizi balita dan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga dengan memberikan pelatihan dan keterampilan usaha diversifi kasi produk tangkapan maupun usaha produktif.

Penulis: Siti Rahayu Nadhiroh

Referensi: Islamiah, W. E., Nadhiroh, S. R., Putri, E. B. P., Farapti, Christiwan, C. A., & Prafena, P. K. . (2022). The Correlation between Food Security with Stunting Toodler from Fisherman Family. Media Gizi Indonesia, 17(1SP), 83–89.