Universitas Airlangga Official Website

Khasiat Antibakteri Doksisiklin sebagai Fotosensitizer dalam Terapi Fotodinamik terhadap Bakteri Plak Subgingiva

Ilustrasi subgingiva (Foto: style italiano)
Ilustrasi subgingiva (Foto: style italiano)

Periodontitis adalah peradangan yang berkelanjutan pada jaringan penyangga gigi, yang mengakibatkan pembentukan poket, kehilangan tulang, dan kehilangan perlekatan. Penyakit ini disebabkan oleh respons imun dan bakteri plak subgingiva, yang meningkatkan inflamasi. Bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan pada gusi dan gigi.

Terapi penyakit periodontal bertujuan untuk meningkatkan kebersihan gigi, mengurangi bakteri, dan merubah komposisi bakteri dalam biofilm. Proses mekanis seperti scaling dan root planing (SRP) membantu mengurangi biofilm. Namun, penghilangan bakteri patogen sepenuhnya tidak selalu mungkin karena posisi dan aksesibilitas. SRP adalah metode utama dan dapat dipadukan dengan antibiotik sistemik untuk meningkatkan hasil, terutama pada poket dalam.

Doksisiklin, antibiotik yang banyak digunakan, memiliki efek samping seperti mengurangi efektivitas kontrasepsi oral dan dapat menyebabkan perubahan warna gigi pada anak di bawah 12 tahun. Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan resistensi antibiotik. Terapi baru, seperti laser fotodinamik, dapat menjadi alternatif.

Penelitian ini menggunakan metodologi eksperimental laboratorium dengan desain post-test only control group di Pusat Penelitian Universitas Airlangga. Penelitian menguji daya hambat bakteri dengan metode difusi agar. Sampel dibagi menjadi enam kelompok. Bahan yang digunakan meliputi bakteri, doksisiklin, dan peralatan laboratorium. Penghambatan bakteri diukur dengan zona hambat di sekitar kertas saring.

Penelitian ini menyelidiki kemanjuran antibakteri doksisiklin sebagai fotosensitizer dalam terapi fotodinamik terhadap bakteri plak subgingiva. Data dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, uji Levene, ANOVA satu arah, dan uji Tukey-HSD. Hasil menunjukkan distribusi normal dan homogenitas, dengan perbedaan signifikan pada daya hambat bakteri plak subgingiva. Uji Tukey-HSD menunjukkan perbedaan signifikan p = 0,000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa doksisiklin efektif dalam terapi fotodinamik dan dapat menjadi pilihan pengobatan yang menjanjikan untuk bakteri plak subgingiva. 

Terapi fotodinamik adalah metode pengobatan yang menggunakan sumber cahaya, fotosensitizer, dan oksigen molekuler untuk mencegah kematian sel. Kombinasi elemen ini dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) yang dapat merusak membran, protein, dan asam nukleat mikroorganisme. Dalam penelitian ini, laser diode digunakan sebagai sumber cahaya dan doksisiklin sebagai fotosensitizer.

Laser diode memiliki efek antibakteri, dengan efek tertinggi pada panjang gelombang 405nm. Doksisiklin, sebagai fotosensitizer eksogen, dapat terikat pada bakteri patogen dan meningkatkan permeabilitas dinding sel. Fotosensitizer juga dapat menyerap cahaya tertentu dan menghasilkan ROS yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif dan kematian sel.

Penelitian membagi sampel menjadi enam kelompok: kontrol, terapi fotodinamik, doksisiklin dengan terapi fotodinamik, doksisiklin tanpa terapi fotodinamik, doksisiklin dengan terapi fotodinamik, doksisiklin dengan terapi fotodinamik, dan doksisiklin dengan terapi fotodinamik. Hasil menunjukkan bahwa penghambatan bakteri plak subgingival terendah ada di kelompok 1, diikuti oleh kelompok 2 dan 3. Kelompok yang diobati dengan doksisiklin dan terpapar terapi fotodinamik dengan panjang gelombang 405nm menunjukkan penghambatan bakteri yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Penghambatan terbesar bakteri plak subgingival ada di kelompok 6, yang diobati dengan doksisiklin 0,1% dan terpapar terapi fotodinamik dengan panjang gelombang 405nm selama 30 detik. Ini menunjukkan bahwa peningkatan daya penghambatan bakteri terkait dengan peningkatan konsentrasi doksisiklin.

Kelompok konsentrasi doksisiklin 0,1% yang dikombinasikan dengan terapi fotodinamik pada panjang gelombang 405nm selama 30 detik memiliki zona hambat terbesar pada bakteri plak subgingiva. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan waktu pemaparan, daya, dan panjang gelombang sinar fotodinamik untuk fotoinaktivasi bakteri plak subgingiva.

Penulis: Eka Fitria Augustina

Artikel selengkapnya dapat diakses melalui:

Augustina, Eka & Setiawatie, Ernie & Hartamto, Offia & Marwah, Yunita. (2024). Antibacterial efficacy of Doxycycline as a Photosensitizer in Photodynamic Therapy against Subgingival Plaque Bacteria. Research Journal of Pharmacy and Technology. 4929-4933. 10.52711/0974-360X.2024.00758.