Direct pulp capping merupakan suatu perawatan yang terdiri dari penempatan bahan biokompatibel ke dalam jaringan pulpa yang secara tidak sengaja terbuka akibat trauma atau penyebab iatrogenik. Kalsium hidroksida telah menjadi gold standard dalam penggunaan bahan pulp capping. Namun penggunaan kalsium hidroksida masih memiliki keterbatasan fisik. Akhir-akhir ini telah dikembangkan berbagai bahan alternatif perawatan pulp capping untuk mendapatkan efek yang maksimal dan menghasilkan respon jaringan yang paling baik.
Kakao (Theobroma cacao L.) mengandung polifenol yang merupakan antioksidan alami potensial yang dapat memodulasi sistem kekebalan tubuh dan memberikan efek kemopreventif dan menangkal radikal bebas. Polifenol berperan dalam respon imun dan inflamasi melalui penghambatan jalur pensinyalan NF-κB, penghambatan jalur pensinyalan MAPK, dan jalur pensinyalan asam arakidonat. Teh hijau terbukti sebagai sumber antioksidan dan polifenol yang tinggi. Ekstrak teh hijau mengandung katekin berupa EGCG memiliki sifat antioksidan yang dapat menghambat produksi inducible nitric oxide synthase (iNOS) dan menurunkan kadar Nitric Oxide (NO) serta menghambat ROS yang diinduksi TNF dan kematian sel.
c-FOS merupakan salah satu komponen faktor transkripsi AP-1 yang mengatur ekspresi gene sebagai respons terhadap rangsangan. AP-1 berperan dalam mengatur transkripsi DMP-1. AP-1 mulai muncul pada hari pertama mineralisasi dan terus meningkat hingga hari ke-7. DMP-1 merupakan protein matriks ekstraseluler yang memberikan kontribusi besar dalam proses biomineralisasi kalsium fosfat dalam tulang dan dentin.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kalsium hidroksida yang dikombinasi dengan ekstrak kulit buah kakao dan kalsium hidroksida yang dikombinasi dengan ekstrak teh hijau terhadap ekspresi c-FOS dan DMP-1 pada pulpa gigi tikus.
Jumlah sampel penelitian ini adalah 54 ekor Rattus novergicus jantan berumur 12-16 minggu dengan berat badan 250-300 gram. Sampel dikelompokkan menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 18 ekor tikus. Konsentrasi ekstrak kulit buah kakao yang digunakan pada penelitian ini adalah 3,125% dan ekstrak teh hijau 0,8%.
Hasil penelitian ekspresi c-FOS dan DMP-1 pada hari ke-7 ke-14 dan ke-21 menunjukkan bahwa pengaruh kombinasi Ca(OH)2 dan aquades menunjukkan nilai rata-rata terendah dibandingkan kedua kelompok lainnya. Nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh kelompok perlakuan II yaitu Ca(OH)2 yang dicampur dengan ekstrak teh hijau, diikuti oleh kelompok kombinasi Ca(OH)2 dan ekstrak buah kakao. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antar kelompok perlakuan I dan II menunjukkan bahwa keduanya memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang relatif sama sehingga zat aktifnya memiliki efek yang sama dalam meningkatkan jumlah ekspresi c-FOS dan DMP-1 pada pulpa gigi tikus.
Penulis: Prof. Dr. Tamara Yuanita, drg., Sp.KG., M.S.
Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/comparison-of-the-effect-of-calcium-hydroxide-combination-with-co-2