Sindrom tumor lisis (STL) adalah keadaan darurat onkologis yang paling sering terjadi dan mengancam jiwa yang dihadapi oleh dokter spesialis anak konsultas onkologi. Penyedia layanan kesehatan harus mewaspadai kondisi ini untuk mencegah terjadinya STL dan melakukan penanganan depat dan tepat waktu untuk menghindari komplikasi berat. Sindrom tumor lisis terjadi ketika sel kanker lisis, baik secara spontan atau setelah pemberian kemoterapi yang terjadi dalam 48–72 jam setelah kemoterapi diberikan. Sel yang lisis akan melepaskan kandungan intraselulernya ke dalam aliran darah. Terjadi pelepasan asam urat, kalium, dan fosfor dalam jumlah besar, yang dalam kondisi fisiologis normal akan diekskresikan melalui urin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan hiperurisemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia, dan hipokalsemia. Gangguan metabolik ini meningkatkan risiko komplikasi parah, termasuk Acute Kidney Injury (AKI), aritmia jantung, kejang, dan bahkan kematian.
Identifikasi dini pasien yang berisiko terkena STL sangat penting untuk penatalaksanaan yang tepat waktu. Penatalaksanaan STL yang terbaik adalah pencegahan yang harus diterapkan pada pasien yang berisiko. Tindakan pencegahan termasuk manajemen cairan yang agresif, penggunaan diuretik, dan obat hiperurisemia, termasuk koreksi elektrolit dan penggunaan renal replacement therapy. Pemantauan ketat terhadap parameter ginjal dan jantung juga penting dalam pengelolaan pasien dengan STL.
Dokter harus membuat stratifikasi pasien dengan tumor solid berdasarkan risiko STL. Pemantauan dan penilaian yang sangat diperlukan untuk pasien yang berisiko tinggi terkena STL, jika diperlukan bisa dirujukan ke pusat pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas perawatan intensif. Pemantauan fungsi ginjal melalui output urin adalah hal yang paling penting selama manajemen STL, karena kondisi ini dapat menyebabkan oliguria akibat uropati obstruktif akibat pengendapan produk kalsium-fosfat, xantin, dan asam urat. Banyak faktor perancu yang dapat mempengaruhi hasil klinis pasien TLS, identifikasi dini pasien yang berisiko, tindakan profilaksis dini, dan pengobatan segera terhadap komplikasi seperti ketidakseimbangan elektrolit dan gagal ginjal akut.
Penulis: dr. Mia Ratwita Andarsini, Sp.A
Baca juga: Liposarkoma: Tumor Ganas yang Berasal dari Sel Lemak