Universitas Airlangga Official Website

Konsisten Riset hingga Networking Luas, Berikut Keunggulan Lulusan Studi Kejepangan UNAIR

Student exchange prodi Studi Kejepangan UNAIR yang sedang dikenalkan pada budaya Indonesia. (Foto: Istimewa)
Student exchange prodi Studi Kejepangan UNAIR yang sedang dikenalkan pada budaya Indonesia. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Selama berabad-abad, Jepang menjadi negara yang memiliki pengaruh besar di dunia. Negara yang dikenal dengan julukan Matahari Terbit itu telah melahirkan berbagai inovasi dan pelopor dalam bidang teknologi, bisnis, hingga pendidikan.

Universitas Airlangga menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan program studi studi kejepangan. Program studi yang masuk dalam ruang lingkup Fakultas Ilmu Budaya ini menawarkan berbagai kesempatan berkualitas dalam menunjang studi.

Nunuk Endah Sri Mulyani SS MA PhD selaku Ketua Departemen Studi Kejepangan menuturkan bahwa program studi ini sejak awal telah konsisten dalam fokus mengenai Japanese Studies. Ia mengungkapkan bahwa prodi ini tidak hanya berfokus pada studi wilayah un sich saja, tetapi juga memberikan kesempatan prestise yang berkualitas.

“Bukti konsistensinya ialah kerja sama dengan luar negeri, kedutaan jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang hingga berbagai aktivitas seperti guest lecture dan kesempatan bergabung pada kelas internasional. Selain itu program studi ini juga aktif dalam konferensi internasional serta terus meningkatkan publikasi dengan kolega internasional,” ungkapnya.

Ia memaparkan mengenai basis kegiatan belajar yang fun misalnya melalui berbagai club belajar yang terbentuk dari mahasiswa untuk mahasiswa. Selain itu, Studi Kejepangan setiap tahun selalu menghadirkan paling tidak dua orang native yang akan membantu mahasiswa dalam menyerap lebih dalam pengetahuan kejepangan.

“Kita juga memiliki kegiatan rutin setiap tahun yaitu Japanese World. Kegiatan ini adalah event jejepangan terbesar di Jawa Timur yang bisa dihadiri oleh sekitar tujuh ribu pengunjung. Itu adalah kegiatan yang ditangani oleh mahasiswa. Dari sini bisa ditangkap bahwa kami seimbang dalam memantapkan academic skill serta managerial skill, networking, hingga public speaking.”

Dosen Studi Kejepangan itu juga mengungkapkan bahwa prodi ini membangun budaya riset yang fokus melalui berbagai lingkup mulai dari linguistik, cultural studies, hingga sastra. Kurikulum prodi juga berbasis bahasa dengan mata kuliah pilihan yang diampu langsung oleh dosen S3 di bidang tersebut. Sebut saja kajian gender, studi pemikiran Jepang, hingga hubungan Indonesia-Jepang yang merupakan mata kuliah di luar matkul pilihan praktis. Mata kuliah pilihan praktis sendiri biasanya mendatangkan dosen praktisi dari berbagai perusahaan Jepang.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa Studi Kejepangan memiliki networking luas melalui berbagai asosiasi seperti Asosiasi Pendidikan Bahasa Jepang, Asosiasi Kesusastraan Jepang-Indonesia, hingga Asosiasi Studi Jepang-Indonesia. Selain itu, terdapat 40 mitra lebih yang telah menjalin kerjasama sejak lama dengan Studi Kejepangan seperti Osaka University, Hiroshima University, Iwabe University, Shizuoka University of Art and Culture, hingga Kumamoto University.

Kerja sama ini tidak hanya meliputi kehadiran native speaker tetapi juga student inbound hingga projek bersama. Selain itu, terdapat berbagai beasiswa ke luar negeri baik full cover atau non-full cover. Penawaran internship juga diberikan yang memungkinkan mahasiswa berinteraksi dengan orang-orang lokal sehingga meningkatkan kemampuan komunikasi.

Berbagai kegiatan magang maupun pertukaran pelajar ini kemudian mampu dikonversi hingga sebanyak 20 sks. Sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir akan ketertinggalan mata kuliah selama mengembangkan networking-nya. Selain itu, meskipun menawarkan banyak kesempatan magang dan pertukaran pelajar hal ini bukan menjadi syarat kelulusan pada prodi ini.

“Pengalaman lulusan juga banyak yang cepat terserap di dunia kerja terutama bagi yang pernah berkesempatan magang dan student exchange. Proyeksinya pada berbagai bidang seperti pengusaha, translator, dunia industri, hingga manajerial,” tuturnya.

Sebagai tambahan, Studi Kejepangan berhasil meraih akreditasi FIBAA pada 2022 lalu. Nama pada tahun 2024 ini, program studi kejepangan juga akan berganti nama menjadi Bahasa dan Sastra Jepang dengan kualitas prodi yang terjaga dan studi yang lebih komprehensif di tahun 2024.

Penulis : Ilma Arrafi Nafi’a

Editor : Khefti Al Mawalia