Universitas Airlangga Official Website

Korelasi antara Ekspresi PD-LI dan Ki-67 pada berbagai Stadium Karsinoma Sel Ginjal Tipe Clear Cell

Ilustrasi ginjal (Sumber: kompas com)

Karsinoma sel ginjal (RCC) merupakan neoplasma ganas yang berasal dari sel epithel ginjal tipe clear cell (ccRCC) merupakan tipe tersering (80%) dan paling banyak menyebabkan kematian. Penentuan stadium patologik RCC mengacu pada sistem TNM AJCC (American Joint Committee on Cancer) edisi ke-8, dan merupakan parameter penting yang mempengaruhi survival ccRCC, diikuti nuclear grade.

Terapi RCC berupa pembedahan, terapi paliatif, dan kemoterapi. Banyak kasus RCC resisten dengan terapi konvensional (hormonal, radioterapi, dan kemoterapi), karenanya  dikembangkantargeted theraphy dan imunoterapi terutama pada kasus tumor dengan metastasis atau stadium lanjut. Targeted theraphy tunggal yang berupa anti-angiogenesis saja tidak menunjukkan adanya respon yang bertahan lama dan dapat memberikan efek samping toksik, karenanya regimen immune-checkpoint inhibitor (ICI) menjadi harapan baru sebagai lini pertama terapi RCC pada kasus metastasis.

Targeted theraphy menggunakan regimen immune-checkpoint inhibitor (ICI), berdasar pada programmed death ligand 1 (PD-L1), ligan dari programmed death 1 (PD-1), dan bertindak sebagai regulator negatif pada respon imun anti-tumor yang dimediasi sel T. Salah satu pengukuran stadium patologik, yaitu menggunakan ukuran tumor (T) yang dapat dikorelasikan dengan Ki-67 yang merupakan biomarker untuk melihat indeks proliferasi pada berbagai kasus keganasan, namun tidak pada keganasan ginjal. Ekspresi Ki-67, merupakan marker proliferasi yang lebih sering digunakan untuk menilai grade tumor. Ekspresi Ki-67 yang tinggi berkorelasi dengan prognosis buruk, gambaran klinis dan patologik yang lanjut, sehingga Ki-67 diharapkan dapat digunakan juga sebagai biomarker dalam penatalaksanaan RCC.

Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai hubungan ekspresi PD-L1 dan Ki-67 dengan berbagai stadium T ccRCC.  Hasil tersebut dapat membantu menganalisis prognosis serta menentukan diberikannya terapi target anti PD-1 dan penderita. Ekspresi PD-L1 dengan berbagai stadium T pada ccRCC di Indonesia dan hubungan PD-L1 dengan Ki-67 pada ccRCC, hingga saat ini belum ada yang meneliti.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan mengetahui hubungan ekspresi PD-L1 dan Ki-67 pada berbagai stadium Tkarsinoma sel ginjal tipe clear cell. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai acuan untuk pemilihan terapi optimal sehingga membantu menurunkan angka morbiditas atau mortalitas, sebagai faktor prediktif serta prognosis.

Populasi penelitian berupa semua kanker jenis ccRCC yang didiagnosis melalui pemeriksaan histopatologik di Instalasi Patologi Anatomi RSUD Dr. Soetomo mulai Januari 2014 – Desember 2020 dan sampel diambil dengan menggunakan tehnik konsekutif sampel dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian dilakukan pulasan imunohistokimia dengan menggunakan antibodi  Ki67 dan PDL-1. 

Data pasien operasi Nephrectomy yang diperoleh sebanyak 52 penderita kanker jenis ccRCC yang dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin dan lokasi tumor. Data sebaran usia pada subjek penelitian ini yaitu sebagai berikut : 21-30 tahun (3,8%), 31-40 tahun (1,92%), 41-50 tahun (34,61%), 51-60 tahun (34,61%) dan 61-70 tahun (25%), dengan usia rata-rata dan median adalah 53 tahun). Range usia pada subjek penelitian adalah 29- 69 tahun. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan usia rata-rata pada literatur.

Jumlah pasien laki-laki ccRCC lebih banyak dibandingkan pasien perempuan dengan perbandingan 2,5: 1. Mayoritas pasien mengalami keganasan pada salah satu ginjalnya (71%), dari jumlah tersebut 54% tumor melibatkan seluruh ginjal, 24% pada superior pole, 18,8% pada medial pole, dan 2,7% pada inferior pole. Terdapat 29% kasus, tampak keterlibatan tumor yang multifokal. Sebanyak 80-85% RCC primer berasal dari korteks ginjal. Kanker jenis ccRCC biasanya soliter pada korteks ginjal dan dapat terjadi pada kedua ginjal dalam proporsi yang sama.

Mayoritas penderita pada penelitian ini mempunyai Ukuran tumor > 7 cm dan ≤ 10 cm, terbatas pada ginjal (pT2a) dan > 10 cm, terbatas pada ginjal (pT2b) yaitu sebanyak 26 atau 50 %, serta mempunyai jumlah yang seimbang antara yang berdiferensiasi sarcomatoid/rhabdoid dengan yang tidak. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada korelasi antara ekspresi PD-L1 dan Ki-67 pada berbagai karsinoma sel ginjal sel jernih stadium T (p=0,965 dan p=0,680).

Ekspresi PD-1 dan PD-L1 berhubungan dengan gambaran klinikopatologi pada ccRCC, yaitu ukuran tumor yang besar, high nuclear grade, adanya tumor nekrosis dan adanya diferensiasi sarkomatoid. Ekspresi PD-1 dapat digunakan sebagai biomarker dalam mendeteksi outcome yang buruk pada pasien ccRCC metastasis yang mendapatkan targeted therapy.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tidak ada korelasi antara ekspresi PD-L1 dan Ki-67 pada berbagai karsinoma sel ginjal sel jernih stadium T. Meskipun demikian PD-L1 dapat dianggap sebagai biomarker penting dengan prognosis yang lebih buruk dan temuan klinikopatologis yang agresif pada pasien dengan RCC.

Penulis: Anny Setijo Rahaju*, Alphania Rahniayu, Etty Hary Kusumastuti, Priangga Adi Wiratama, Pamela Kusumadewi P. Thaib, Mimi Takaria

Judul dan link artikel jurnal scopus yang dituliskan menjadi opini. 

Judul artikel: Correlation between PD-L1 and Ki-67 Expression at various T-stage Clear Cell Renal Cell Carcinomas

Link artikel: https://www.rjptonline.org/HTMLPaper.aspx?Journal=Research%20Journal%20of%20Pharmacy%20and%20Technology;PID=2023-16-2-59

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Nose Elektronik untuk Deteksi PPOK