Universitas Airlangga Official Website

Hubungan Kualitas Lingkungan Kerja dan Kesulitan Keuangan

Kerja di Perpustakaan (sumber: Glints)

Studi ini berfokus pada hubungan antara kualitas lingkungan kerja dan potensi risiko kebangkrutan keuangan perusahaan. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang berkualitas tinggi berkontribusi pada kepuasan kerja karyawan dan kinerja perusahaan. Namun, belum ada penelitian langsung yang menyelidiki hubungan antara kualitas lingkungan kerja dan risiko kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut.

Becker (1962) menyatakan bahwa teori modal manusia adalah investasi dalam modal manusia dapat memberikan manfaat bagi pekerja secara individu sambil juga meningkatkan output dan pendapatan bisnis perusahaan. Studi ini menambah pemahaman kita tentang bagaimana investasi dalam karyawan dan lingkungan kerja yang positif dapat mempengaruhi hasil keuangan perusahaan.

Dalam konteks ini, Saidi et al. (2019) menyatakan bahwa lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan kinerja karyawan, sementara Spector (1997) mengemukakan bahwa mengabaikan lingkungan kerja dalam manajemen dapat merugikan kinerja karyawan. Dengan demikian, keputusan manajemen perusahaan terkait dengan pemberian bonus kepada karyawan bertujuan untuk merangsang perbaikan dalam aktivitas operasional perusahaan (Sarto, 2020).

Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang berkualitas tinggi memiliki hubungan positif dengan kepuasan kerja karyawan (Kebede & Fikire, 2022; Kurniawaty et al., 2019). Flugum et al. (2021) menambahkan bahwa peningkatan produktivitas karyawan berkorelasi positif dengan kinerja keuangan perusahaan, terutama peningkatan saldo kas perusahaan. Namun, pertanyaan muncul: apakah lingkungan kerja yang baik dapat mengurangi risiko kebangkrutan keuangan perusahaan?

Studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan mengisi celah pengetahuan yang ada. Meskipun beberapa penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi bagaimana pengungkapan lingkungan dapat mempengaruhi risiko kebangkrutan perusahaan (Shahab et al., 2018), belum ada penelitian langsung yang menghubungkan kualitas lingkungan kerja dengan risiko kebangkrutan. Oleh karena itu, penelitian ini berpotensi memberikan wawasan baru dalam literatur tentang manajemen risiko perusahaan.

Penelitian ini memberikan panduan praktis bagi manajer dan pengambil keputusan dengan menekankan pentingnya investasi dalam lingkungan kerja yang berkualitas sebagai langkah pencegahan terhadap risiko kebangkrutan. Hasil penelitian juga memiliki implikasi bagi regulator, yang dapat menggunakan temuan ini untuk mengevaluasi regulasi dan kebijakan yang ada. Ini juga memberikan dasar untuk peningkatan regulasi yang lebih sesuai dengan kondisi bisnis saat ini.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi literatur tentang manajemen risiko perusahaan dan pembangunan teori modal manusia dalam konteks keuangan korporat. Kesimpulan dari penelitian ini tersaji dalam bab terakhir setelah mendiskusikan temuan dan implikasi praktisnya secara menyeluruh.

Metode penelitian yang digunakan melibatkan sampel sebanyak 1.103 perusahaan publik non-keuangan di Indonesia selama periode 2019–2021. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas lingkungan kerja memiliki dampak signifikan dalam mengurangi risiko kebangkrutan keuangan perusahaan. Hasil ini diuji dengan menggunakan analisis regresi CEM dan dua tahap Heckman, serta pengujian tambahan dengan menggunakan proksi alternatif untuk kebangkrutan keuangan.

Penulis: Amalia Rizki, Mohammad Nasih*, Fiona Vista Putri

Informasi detail dari riset ini terdapat di:

https://doi.org/10.1080/23311975.2023.2292813