Universitas Airlangga Official Website

Kulit Manggis Dapat Melindungi Sel Spermatogenik Mencit yang Dipapar Asap Rokok

Kulit Manggis Dapat Melindungi Sel Spermatogenik Mencit Yang Dipapar Asap Rokok
Buah manggis (sumber: kompas)

Merokok merupakan perilaku adiktif yang sudah menjadi gaya hidup manusia. Indonesia memiliki jumlah perokok aktif terbanyak dengan prevalensi 62.9% laki-laki dan 4.8% pada wanita. Paparan asap rokok mengakibatkan dampak buruk pada kesehatan hingga mengakibatkan kematian. Merokok merupakan suatu pola hidup tidak sehat yang masih sering dilakukan dan menjadi penyebab kematian utama terbesar di dunia sebesar 22.000 jiwa setiap harinya. Rokok mengandung lebih dari 4.000 senyawa aktif yang dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit kanker, penyakit jantung, penyakit sistem pernapasan, penyakit gangguan reproduksi. Senyawa yang terkandung dalam rokok adalah nikotin, tar, karbon monoksida (CO), nitrosamin, nitrogen oksida (NO), dan senyawa Polynuclear Aromatic Hydrocarbons (PAHs).

Paparan asap rokok dapat meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS). Peningkatan ROS akibat paparan asap rokok diimbangi dengan sistem pertahanan antioksidan. Konsentrasi ROS meningkat melebihi sistem pertahanan antioksidan mengakibatkan stres oksidatif. Target utama aktivitas ROS adalah Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) atau asam lemak tak jenuh ganda yang terdapat dalam membran sel. ROS diperkuat dengan interaksi hidrogen peroksida dan superoksida sehingga meningkatkan peroksidasi lipid yang mengakibatkan stres oksidatif. Hasil peroksidasi lipid berdampak negatif pada fosforilasi oksidatif dalam mitokondria, peroksidasi lipid pada membran plasma dan membran intraseluler mengakibatkan enzim protease rusak dan mengganggu pengeluaran Ca2+ ke sitosol yang selanjutnya dapat menyebabkan nekrosis.

Potensi Kulit Manggis

Kerusakan tubulus seminiferus dapat diminimalisir menggukan antioksidan. Antioksidan alami dari ekstrak tumbuhan dipilih sebagai alternatif pengobatan karena manfaatnya bagi kesehatan manusia dan timbulnya kekhawatiran konsumen tentang keamanan antioksidan sintetis dalam makanan. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis berpotensi sebagai antioksidan dengan kandungan senyawa xanthone. Senyawa antioksidan dalam kulit buah manggis memiliki kekuatan 4-5 kali lebih tinggi dibanding vitamin C dan vitamin E yang dikenal sebagai antioksidan potensial. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa terdapat senyawa yang terkandung dalam kulit buah manggis yaitu xanthone yang meliputi mangostin, mangosterol, mangostinon α dan β, trapezifolixanthone, tovophyllin β, garcinon β, mangostanol, flavonoid epikatekin, dan gartanin.

Xanthone dalam kulit manggis berjumlah sekitar 17.000–20.000 Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC). Nilai ORAC manggis yang tinggi menggambarkan kemampuan xanthone dalam menyerap radikal bebas. Xanthone dapat menangkal radikal bebas diataranya yaitu hidroksil (OH), superoxide (O2-) dan penurunan kapasitas ion Fe+2 melalui reaksi fenton yaitu kombinasi antara H2O2 dan Fe+2 yang memiliki kemampuan oksidasi tinggi, sehingga mampu mengurangi atau menghilangkan oksidan yang dihasilkan. Senyawa xanthone mampu mengikat elektron tidak berpasangan dari ROS, sehingga ROS tidak akan menarik elektron dari komponen sel yang penting untuk mempertahankan kehidupan di antaranya adalah molekul penyusun membran sel, enzim dan Deoxyribonucleic Acid (DNA). Senyawa ROS sangat reaktif karena mempunyai kecenderungan untuk menarik elektron di lingkungannya serta dapat mengubah suatu molekul menjadi radikal bebas yang baru. Selain itu, xanthone dapat meningkatkan jumlah spermatozoa, dan meningkatkan jumlah sel Leydig penghasil testosteron yang merupakan hormon penting dalam proses spermatogenesis di tubulus seminiferus testis mencit Swiss-Webster yang diberi paparan asap rokok.

Xanthone

Aktivitas xanthone dalam kulit manggis diharapkan dapat memcegah kerusakan tubulus seminiferus akibat paparan asap rokok. Berdasarkan uraian tersebut dapat menjadi dasar penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap jumlah sel spermatogenik mencit jantan yang dipapar asap rokok.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh ekstrak manggis terhadap jumlah sel spermatogenik mencit yang dipapar asap rokok. 30 ekor mencit berumur 8 sampai 12 minggu dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (K-) diberi CMC Na 1%/ekor, kontrol positif (K+) diberi paparan asap dan CMC Na 1%/ekor, Perlakuan 1 (P1) diberi paparan asap dan diberi ekstrak manggis 6,045 mg/ekor, Perlakuan 2 (P2) terpapar asap dan diberi ekstrak manggis 12,09 mg/ekor, Perlakuan 3 (P3) terpapar asap dan diberi ekstrak manggis 24,18 mg/ekor. Paparan asap rokok diberikan satu batang rokok per kelompok setiap harinya, dan perlakuan diberikan satu jam setelah paparan asap rokok. Semua Perlakuan dan pemaparan asap rokok diberikan sekitar 45 hari. Nekropsi dilakukan setelah hari terakhir perawatan, kemudian slide histopatologi testis diolah dan diwarnai di bawah mikroskop cahaya. Parameter yang diamati adalah jumlah sel spermatogenik. Data dianalisis dengan metode Analysis of Variance (ANOVA) berdasarkan Rancangan Acak Lengkap, dan selanjutnya dianalisis dengan uji jarak berganda Duncan.

Hasil penelitian ini menunjukan asap rokok dapat menurunkan sel spermatogenik (Spermatogonia, Spermatosit Primer dan Spermatid) secara signifikan (p<0,05). Pemberian ekstrak kulit manggis meningkatkan sel spermatogenik secara signifikan (p<0,05). Peningkatan sel spermatogenik tertinggi dicapai pada kelompok yang diberi ekstrak kulit manggis (P2) 12,09 mg/gram bb. Peningkatan sel spermatogenik akibat pemberian ekstrak kulit manggis dan asap rokok belum mencapai kondisi normal (K-). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana. Linn) mampu mempertahankan jumlah sel spermatogenik mencit jantan (Mus musculus) yang dipapar asap rokok (p<0,005).

Penulis: Budiarto

Link: https://wjarr.com/sites/default/files/WJARR-2024-1021.pdf

Baca juga: Perilaku Kewirausahawanan Sosial pada Industri Peternakan Susu di Indonesia