Universitas Airlangga Official Website

Kumparan Bagikan Tips Buat Konten Menarik di Media Sosial

Webinar SMI102 : Pengantar Media Sosial x Kumparan BEM FISIP UNAIR. (Foto : Tangkapan Layar Zoom Meeting)

UNAIR NEWSBadan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Universitas Airlangga mengadakan kegiatan Webinar SMI102 : Pengantar Media Sosial x Kumparan yang diadakan pada Rabu (24/5/2023). Tema yang diangkat adalah Content Ideation and Production In Social Media dengan menghadirkan narasumber dari Kumparan Laras Kiranasari selaku News  Producer. Webinar tersebut membahas soal mengekspresikan ide-ide menjadi sebuah konten di social media.

Media sosial menjadi tempat kita dapat menemukan berbagai informasi dengan mudah. Dengan kemudahan itu siapa saja bisa mengakses informasi bahkan menjadi konten kreator. Fakta di media saat ini adalah masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara berita benar atau tidak. Informasi di media sosial bersifat masif, banyak orang yang dengan mudah termakan oleh hoaks.

“Saat ini fungsi media sudah mulai tergeser oleh social media. Mengapa itu bisa terjadi? Sebab saat ini konsumsi social media juga semakin meningkat,” ujar Laras.

Laras juga menambahkan bahwa, seseorang dapat mengakses beragam media sosial dan menemukan jutaan informasi di dalamnya. Sehingga, tak jarang banyak orang yang membuat konten yang mudah viral hanya demi mendapatkan penonton tanpa memperhatikan keakuratan konten.

Setiap platform media sosial memiliki karakter pengguna yang berbeda. Selain menikmati konten, kita juga dapat menikmati bagaimana netizen berdebat. Dari situ kita mendapatkan wawasan baru dari perdebatan mereka di sosial media.

“Media sosial memiliki peranan yang penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas,” ungkap Laras.

Memproduksi Berita di Sosial Media

Dalam kesempatan itu, Laras membagikan bagaimana cara memproduksi konten berita di sosial media. Pertama yakni identifikasi platform. Kita harus mengenali karakter pengguna media sosial karena setiap sosial media memiliki perbedaan. Identifikasi siapa target penonton, usia, gaya bahasa, dan topik apa saja yang disukai.

Kedua, to the point. Dalam hal ini adalah tidak menggunakan kalimat yang terlalu bertele-tele karena akan membuang waktu penonton atau pembaca. Agar lebih menarik, yang ketiga yakni menggunakan ragam elemen. Elemen visual dapat berupa video, foto, grafis, dan talent yang berkualitas. Kemudian menggunakan audio dengan menggunakan musik yang sedang tren.

Keempat, menggunakan storytelling yang kuat. Storytelling yang kuat adalah bagaimana kita bisa menyampaikan dengan simpel, tidak terlalu bertele-tele tetapi bisa menggugah hati penonton. Jika storytelling itu kuat maka akan terus audience ingat. Kelima, menggunakan engagement. Dalam hal ini melibatkan audience agar seolah terlibat dalam pembuatan konten sehingga mereka turut membagikan ceritanya.

Keenam adalah analisa berkala. Topik yang media lain bahas belum tentu akan ramai jika kita yang bahas. Oleh sebab itu, perlu mengidentifikasi kekurangan apa saja yang membuat berita tersebut kurang diminati. Ketujuh, update dengan tren. Tidak hanya topik saja namun kita perlu mengikuti apa saja yang sedang tren di media sosial agar dapat merasa lebih dekat dengan audience.

Membuat Berita Lebih Ringan

“Kita mendengar kata berita merupakan sesuatu yang mengandung topik berat. Di Kumparan kami ingin menyampaikan sesuatu yang berat tersebut dengan sesuatu yang lebih ringan, seperti meringankan bahasa yang digunakan,” tutur Laras.

Formula dalam berita di kumparan adalah simple, relate, dan to the point. Untuk mendapatkan formula tersebut maka kita harus unik, yakni sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya, bagaimana menggugah hati, dan sajikan sesuatu yang dekat dengan penonton. Selanjutnya yakni asli, memiliki otentitas, menggunakan talent, dan skill komunikasi yang baik.

Orang tidak mau membuang waktu hanya untuk sesuatu yang panjang, maka kita perlu membuat storytelling yang to the point. Berita yang berat dapat disederhanakan dengan storytelling yang menarik. Storytelling yang menarik kemudian akan memenangkan hati audience-nya. (*)

Penulis : Nova Dwi Pamungkas

Editor : Binti Q Masruroh