Universitas Airlangga Official Website

Kunjungan ke Saudara Tua

Atas seizin Ketua Majelis Wali Amanat UNAIR Prof Sunarto, kami dari Komite Audit MWA UNAIR melakukan kunjungan silaturahim ke Komite Audit MWA UI di kampus UI Depok pada tanggal 5 Februari 2025 lalu. Selain saya ikut hadir dalam kunjungan itu sdr Djoko Dewantoro Drs MSi Ak BKP CA PhD (Sekretaris) dan tiga anggota Sdr Amang Rofi’I SH; Widartoyo Drs Ak MM MSi CPA CA. Kami semuanya didampingi saudara Lambang Alex Saputro, staf MWA UNAIR.

Seperti diketahui Komite Audit seluruh PTN-BH (jumlahnya 24) di Indonesia ini mempunyai Forum Komunikasi di mana masing-masing anggota sering melakukan kunjungan satu sama lain untuk berbagi pengalaman dan mebicarakan tugas-tugas Komite Audit. Kebetulan kami dari Komite Audit (KA) UNAIR sudah lama merencanakan kunjungan ke KA UI ini mengingat UI sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di negeri ini dan “saudara tua” nya UNAIR. Tentu komite auditnya memiliki pengalaman yang baik mengingat anggaran UI yang tentu besar dan menghadapi berbagai isu strategis yang memerlukan perhatian bagi MWA dan KA UI.

Karena Ketua KA UI Dr Muhammad Yusuf Ateh Ak MBA CSFA CGCAE CIAE CREL CGRE FRMP sedang ada kesibukan lain maka beliau mewakilkan bapak Galih Hadiwijaya – Sekretaris KA UI dan beberapa anggota KA UI untuk menerima kami. Ketua KA UI bapak Ateh itu juga menjadi salah satu anggota Majelis Wali Amanat UI dari Unsur Masyarakat. Beliau ini pada tanggal 5 Februari 2020 dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebagian besar anggota Komite Audit UI ini juga berasal dari BPKP.

Secara organisatoris KA UI dan tugas umumnya sama dengan KA UNAIR yaitu perangkat Majelis Wali Amanat (MWA) yang secara independen berfungsi melakukan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaran UI untuk dan atas nama MWA. Namun dalam kunjungan silaturahim ini kami mendapatkan lesson learnedyang berguna dan menjadikan masukan strategis bagi kami KA UNAIR karena ada hal-hal lain “beyond the main duties” KA.

Kami mendapatkan penjelasan tentang positioning KA UI. Antara lain di samping membantu MWA UI, KA UI juga melakukan tugas meng-identifikasi isu-isu penting dan strategis yang dihadapi UI, memberikan “Early Warning” atas temuan-temuan yang terjadi dan ini menjadikan masukan strategis kepada MWA untuk melakukan antipasti kemungkinan terjadinya hal-hal yang perlu diselesaikan bersama dengan rektor. Selain itu KA UI secara rutin memberikan usulan-usalan tentang tata kelola internal UI sekaligus memberikan usulan revisi atas berbagai kebijakan tata kelola itu. Ada tugas KA UI yang menarik bagi kami di KA UNAIR ini adalah tugas KA UI untuk menampung berbagai macam pengaduan dari alumni UI yang menemukan persoalan misalnya soal kebijakan pengadaan di UI. Semua pengaduan itu tentu akan dilaporkan kepada MWA.

Khusus tentang Fokus dan Prioritas KA UI dijelaskan antara lain soal Manajemen Keuangan – menyangkut pendapatan, piutang dan sebagainya. Dalam hal ini KA UI memberikan masukan bahwa dalam setiap pengajuan anggaran maka perlu ditekankan – bukan soal nominalnya anggaran itu – tapi harus dikaitkan dengan sejauh mana anggaran yang dimaksud dengan capaian strategis atau kinerja UI secara keseluruhan. KA UI juga menaruh perhatian pada isu-isu manajemen kinerja, biaya pendidikan, pembenahan reputasi UI serta menggali potensi-potensi yang baru bagi kemajuan UI.

Tidak kalah pentingnya KA UI mempunyai tugas untuk melakukan seleksi Auditor External atau KAP (selama ini UI menggunakan KAP “The Big Four” mengingat UI banyak menerima bantuan dari Luar Negeri juga soal menjaga reputasi UI di kancah internasional); KA UI lalu melakukan wawancara dengan KAP-KAP yang diundang dan memberikan scoring mana KAP yang dianggap bagus. Hasil dari penilaian KA UI ini dilaporkan ke MWA untuk segera menetukan pilihan KAP yang ditunjuk.

Perlu diketahui MWA UI itu dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya dibantu Komite Audit tapi juga Komite Risiko yang khusus bergerak dalam persoalan manajemen risiko.

Ada hal yang menarik lainnya dari penjelasan Bapak Galih dan para anggota KA UI yang membuat kami KA UNAIR tertawa heran yaitu soal frekuensi rapat-rapat yang diadakan MWA UI yaitu tidak hanya setiap semester – tapi kadang setiap minggu (atau dua minggu) sekali. Para anggota MWA bila menemukan hal-hal penting dan strategis yang perlu dibicarakan maka mereka meminta Ketua MWA untuk mengadakan rapat.

Frekuensi rapat yang padat ini tentu “merepotkan” tugas KA UI; apalagi sebagai PT yang terkemuka UI rutin menerima kunjungan para menteri Kabinet, para anggota DPR dimana semua kunjungan itu sering melibatkan Komite Audit UI. Overall – secara umum kunjungan kami ke KA MWA UI itu sangat produktif, banyak menerima masukan-masukan dan diterima secara hangat serta terbuka.