Obesitas telah menjadi krisis global yang sangat memprihatinkan dan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Perkiraan, lebih dari 1,9 miliar orang berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan, sementara 650 juta di antaranya mengalami obesitas. Berkurangnya massa otot yang berhubungan dengan obesitas menghambat mobilitas dan mengurangi penggunaan energi, serta mempengaruhi kelebihan adipositas, yang selanjutnya berdampak pada perubahan adipokin sekresi.
Sementara itu, perubahan dalam sekresi adipokin, seperti kadar leptin yang tinggi dan kadar adiponektin yang rendah, berhubungan dengan
pengaturan keseimbangan energi. Tingginya leptin dan rendahnya
kadar adiponektin dapat mengakibatkan masalah kesehatan metabolisme, perkembangan sarkopeni, disfungsi metabolisme otot rangka yang selanjutnya mengganggu bioaktivitas leptin, dan resistensi insulin, dan risiko. Latihan strategi yang bermanfaat untuk mengatur adipokin dalam mencegah obesitas dan sindrom metabolik. Namun, pelatihan yang efektif masih menjadi topik perdebatan yang menarik.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh latihan aerobik, resisten dan kombinasi pada adipokin menggunakan biomarker hormon (leptin dan adiponektin). Subjek penelitian sebanyak 32 orang wanita obes yang terbagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol, latihan aerobik, resisten, dan kombinasi. Latihan berlagsung selama delapan minggu, 3×/minggu dan intensitas sedang.
Selanjutnya, pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan leptin dan adiponektin berlaku sebelum dan sesudah pelatihan. Sedangkan, pemeriksaannya berlangsung ke luar dengan menggunakan metode ELISA. Hasilnya menunjukkan kadar leptin yang jauh lebih rendah dan adiponektin yang lebih tinggi sebelum dan sesudahnya pasca pelatihan di kelompok aerobic, resisten dan kombinasi, tetapi tidak di kontrol, di mana yang terefektif adalah Latihan kombinasi
Kesimpulannya, latihan kombinasi ketahanan aerobik terbukti efektif menurunkan leptin dan meningkatkan adiponektin daripada dengan latihan aerobik dan latihan ketahanan. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan untuk menggunakan latihan gabungan ketahanan aerobic dalam meningkatkan adipokin pada obesitas.
Penulis: Dr Purwo Sri Rejeki, dr MKes
Informasi detail: https://brill.com/view/journals/cep/aop/article-10.1163-17552559-20231010/article-10.1163-17552559-20231010.xml