Universitas Airlangga Official Website

Lengkuas Dapat meningkatkan Kesuburan Pejantan yang Terpapar Logam Berat

Foto by Alodokter

Logam berat sering menyebabkan pencemaran lingkungan dan dapat terakumulasi dalam tubuh dan menetap dalam waktu lama sebagai racun. Salah satu logam berat yang paling umum dijumpai adalah timbal (lead acetate). Timbal dapat meningkatkan produksi radikal bebas (reactive oxygen species/ROS) dalam tubuh, mengganggu keseimbangan antara antioksidan dan oksidan dalam tubuh, sehingga terjadi stres oksidatif yang mengakibatkan penurunan kadar antioksidan dalam tubuh (endogen). Banyak penelitian membuktikan timbal tidak memiliki batas aman saat tertelan oleh tubuh. Salah satu sifat racun dan akumulatif timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi hewan. Timbal yang masuk ke dalam tubuh dapat menurunkan kadar antioksidan mengakibatkan stres oksidatif dan peroksidasi lipid. ROS adalah senyawa yang dihasilkan selama proses metabolisme dan terlibat dalam reaksi enzimatik, transpor elektron, respirasi mitokondria, transduksi sinyal, aktivasi faktor transkripsi nuklir, ekspresi gen, dan aksi antimikroba neutrofil dan makrofag.

Bagian tubuh yang paling terkena paparan timbal adalah sistem saraf, sistem ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin, dan jantung. Pada sistem reproduksi, peningkatan stres oksidatif menyebabkan sel tubulus seminiferus teroksidasi, sehingga sel Sertoli, Leydig sel, dan sel spermatogenik lainnya dapat mengalami kerusakan dan penurunan jumlah sel. Efek racun timbal dapat mengakibatkan gangguan motilitas spermatozoa, meningkatkan persentase morfologi abnormal, kerusakan DNA, dan menunjukkan efek buruk pada parameter fisiologis spermatozoa. Sel germinal dan sel sperma rentan terhadap stres oksidatif karena tersusun dari ikatan lemak tak jenuh yang tinggi sehingga rentan terhadap peroksidasi lipid dan kerusakan sel. Kerusakan sel tersebut akan menyebabkan ketebalan epitel dan diameter tubulus seminiferus mengecil sehingga membuat diameter lumen terlihat lebar.

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah stres oksidatif dan radikal bebas. Mekanisme antioksidan dalam menghambat reaksi oksidasi dan mencegah kerusakan sel dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul reaktif. Mekanisme antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan ion hidrogen (H+) ke ROS sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut tidak aktif. Salah satu tumbuhan yang mengandung aktivitas antioksidan alami adalah lengkuas (Alpinia galangal/AG). AG memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, antioksidan yang terkandung dalam lengkuas adalah flavonoid (galangin, kaempferol, lengkuas asetat) yang memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, salah satunya mencegah stres oksidatif dengan mencegah pembentukan ROS. Flavonoid mencegah pembentukan ROS. ROS dengan cara menghambat kerja xanthine oxidase dan nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADPH) oxidase, serta mengikat logam (Fe2+ dan Cu2+) sehingga dapat mencegah reaksi redoks yang dapat menghasilkan radikal bebas. Pengujian kadar antioksidan lengkuas diperoleh nilai 69,06 ppm yang merupakan klasifikasi golongan antioksidan kuat (50-100ppm). Selain mengandung flavonoid, lengkuas juga mengandung alkaloid, senyawa fenolik, tanin, dan terpenoid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak lengkuas (Alpinia galangal/AG) terhadap ketebalan epitel tubulus seminiferus, dan diameter tubulus seminiferus mencit yang diinduksi timbal asetat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan 25 ekor mencit jantan (Mus musculus) galur Balb/C dengan rata-rata sekitar 30 gram dibagi menjadi 5 kelompok dalam rancangan acak lengkap dengan perlakuan yang berbeda selama 24 hari. Kelompok kontrol negatif C (-) diberi CMC-NA, kelompok kontrol positif C(+) diberi CMC-NA + timbal asetat, kelompok P1, P2, dan P3 diberi ekstrak lengkuas 200, 400, dan 800 mg/kgBB + CMC-NA + timbal asetat. Mencit dikorbankan pada waktu yang telah ditentukan kemudian dibuat preparat histopatologi organ testis untuk mengetahui ketebalan epitel dan diameter tubulus seminiferus. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian pemberian ekstrak lengkuas menunjukkan peningkatan ketebalan dan diameter epitel yang signifikan pada ketiga kelompok perlakuan terhadap kontrol (+) (p<0,05). Kelompok P2 yang diberi ekstrak lengkuas 200 mg/kgBB/hari paling efektif untuk mencegah ketebalan epitel (59,83±0,48; p<0,05) dan diameter tubulus seminiferus (180,89±0,85; p<0,05) serta tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol (-) dengan ketebalan epitel (59,64 ± 1,83; p<0,05) dan diameter tubulus seminiferus (180,71±1,37; p<0,05) diberi CMC-NA 0,2 ml/hari. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak lengkuas pada mencit jantan yang terpapar timbal asetat terbukti dapat mempertahankan ketebalan epitel dan diameter tubulus seminiferous sebagai indicator kesuburan.

Penulis: Epy Muhammad Luqman

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di

Nama jurnal: International Journal of Scientific Advances (IJSCIA)

Link jurnal:  https://www.ijscia.com/wp-content/uploads/2022/06/Volume3-Issue3-May-Jun-No.276-403-407.pdf