Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FEB Ikuti ASEAN Student Mobility Programme di Malaysia

(Kiri ke kanan) Farah Sutia Adelia, Rifayani Nurul Afra, dan Inzala Astibati Shuffah, tiga mahasiswi Ekonomi Islam FEB UNAIR dalam acara ASEAN Universities Exhibition Forum (AEF) di Malaysia (Foto: Rifayani Nurul Afra)
(Kiri ke kanan) Farah Sutia Adelia, Rifayani Nurul Afra, dan Inzala Astibati Shuffah, tiga mahasiswi Ekonomi Islam FEB UNAIR dalam acara ASEAN Universities Exhibition Forum (AEF) di Malaysia (Foto: Rifayani Nurul Afra)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah internasional melalui partisipasi dalam ASEAN Student Mobility Programme. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara ASEAN Student Mobility Programme dan ASEAN Universities Exhibition and Forum (AEF 2025). Tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan inovasi, kepemimpinan, serta kolaborasi antar mahasiswa ASEAN. 

ASEAN Student Mobility Programme 2025 ini merupakan event hybrid yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah sesi daring yang berlangsung pada Selasa (11/2/2025) hingga Selasa (17/2/2024). Pada sesi ini, peserta mendapatkan materi pembekalan serta sesi diskusi awal. Sesi kedua diadakan secara tatap muka pada Rabu (19/2/2025) hingga Selasa (25/2/2025). Para peserta dikirim ke 14 universitas Malaysia sebelum acara utama.

Farah Sutia Adelia, Rifayani Nurul Afra, dan Inzala Astibati Shuffah terpilih untuk mengikuti program ini. Ketiganya merupakan mahasiswi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR yang berhasil lolos seleksi ketat di Airlangga Global Engagement (AGE). AGE memulai proses seleksi dengan nominasi, kemudian melanjutkannya ke tahap seleksi berkas yang mencakup CV, sertifikat bahasa Inggris, transkrip akademik, dan esai motivasi.

Para peserta dari UNAIR ditempatkan di universitas yang berbeda di Malaysia, yakni Universiti Tenaga Nasional (UNITEN), Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), dan Universiti Malaya (UM). Selama lima hari di universitas tuan rumah masing-masing, mereka mengikuti berbagai kegiatan. Mulai dari akademik, budaya, hingga kompetisi dengan mahasiswa dari seluruh ASEAN.

Di UPSI, Rifayani mengikuti workshop inovasi, eksplorasi budaya, hingga pengalaman lokal seperti mengunjungi pusat konservasi satwa liar dan pasar malam. Di UNITEN, Farah terlibat dalam kegiatan inovasi berbasis SDGs serta diskusi kepemimpinan. Sementara itu, Inzala di UM berpartisipasi dalam forum akademik dan kegiatan interkultural.

Kegiatan Innovation Discussion yang dilakukan selama menjalani program di Malaysia ((Foto: Rifayani Nurul Afra))
Kegiatan Innovation Discussion yang dilakukan selama menjalani program di Malaysia (Foto: Rifayani Nurul Afra)

Pada dua hari terakhir program, seluruh peserta berkumpul di Sunway Resort Hotel untuk mengikuti puncak acara AEF 2025. Puncak acara tersebut meliputi seminar, pameran universitas, serta final round dari dua kompetisi utama, ASEAN Young Speaker Contest dan ASEAN Future Innovators Challenge.

Pada closing ceremony, salah satu mahasiswi FEB, Rifayani meraih Best Leadership Award sebagai pengakuan atas kontribusi aktifnya dalam berbagai kegiatan selama program berlangsung. “Jujur aku sendiri kaget karena sama sekali nggak kepikiran bakal dapat penghargaan itu,” ujar Rifayani.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh mahasiswa UNAIR dalam program ini adalah kendala bahasa. Mengingat, para peserta berasal dari berbagai latar belakang dan negara ASEAN yang memiliki aksen dan kebiasaan berkomunikasi yang berbeda. Namun, hal ini justru menambah keseruan karena mereka dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan beradaptasi dalam lingkungan multikultural.

Selain itu, program ini memberikan banyak manfaat bagi para peserta. Di antaranya peningkatan keterampilan komunikasi dalam bahasa Inggris, kesempatan untuk berkolaborasi dengan mahasiswa ASEAN lainnya dalam menyusun solusi inovatif berbasis SDGs, serta pengalaman akademik dan budaya di lingkungan internasional.

Farah menambahkan bahwa program ini memberikan banyak manfaat bagi para peserta. Salah satunya adalah kesempatan untuk mempelajari kesamaan dan keberagaman budaya di ASEAN serta potensi yang dimiliki oleh kawasan tersebut. “Keberagaman yang membuat program ini berkesan. I’ve considered them my family,” ujar Farah. 

Penulis: Rosa Maharani
Editor: Yulia Rohmawati