Universitas Airlangga Official Website

Bangga! Mahasiswa FTMM UNAIR Raih Juara 3 pada Kejuaraan Silat National

Arya saat berhasil meraih Juara 3 Kelas D Tanding pada Kemenpora IPSI Banyuwangi National Championship di GOR Tawang Alun, Banyuwangi.

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga kembali mengukir prestasi gemilang. Kali ini prestasi itu datang dari Kejuaraan Silat Nasional, dimana Arya D Kustiawan berhasil menyabet gelar Juara 3 Kelas D Tanding Putra Dewasa pada Kemenpora IPSI Banyuwangi National Championship 2023.

Kemenpora IPSI Banyuwangi National Championship 2023 sendiri merupakan kejuaraan pencak silat yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi pada 7 hingga 9 Maret 2023 di GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Kejuaraan itu diikuti lebih dari 800 atlet dari seluruh Indonesia yang dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu kategori Festival, Seni Tunggal, dan kategori Fight (Tanding).

Kepada UNAIR News (7/5/2023), Arya mengungkapkan bahwa persiapannya dalam mengikuti kejuaraan tersebut tidaklah mudah. Ia dan teman-teman lain harus melakukan latihan rutin sekaligus meningkatkan intensitas latihan mendekati pelaksanaan kejuaraan untuk mempertahankan performa teknik serta menjaga kebugaran tubuh.

“Persiapan yang saya lakukan kurang lebih dengan latihan rutin sebanyak tiga kali dalam seminggu. Namun satu bulan sebelum kejuaraan, porsi latihan bertambah menjadi lima kali.” tuturnya.

Meski begitu, mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin itu mengutarakan bahwa konsistensi dalam latihan adalah tantangan yang sangat sulit untuk diatasi. Karena sebagai mahasiswa pada umumnya, Arya tentu memiliki kesibukan lain sehingga harus pandai dalam mengelola skala prioritas.

“Untuk mengatasinya, saya mengingat bahwa tujuan saya adalah untuk menang dalam kejuaraan. Jadi mau gak mau harus memaksa diri untuk latihan,” tukas Arya.

Sistematika Kejuaraan

Arya juga menjelaskan terkait sistematika kejuaraan tersebut. Dimana seperti kategori Tanding Tunggal umumnya, peserta dibagi ke dalam sejumlah bagan dengan sistem eliminasi. Sehingga, peserta yang gugur tidak berhak untuk melanjutkan ke babak berikutnya. Singkat cerita, Arya berhasil menang dalam beberapa pertandingan hingga sampai pada babak semi final. Namun pada saat itu, Arya harus kalah dari salah satu atlet asal Sidoarjo.

“Waktu perebutan Juara 3 saya bertanding dengan dengan atlet asal Sidoarjo. Namun harus kalah dengan skor yang tipis, yaitu 3-2,” ucap Arya.

Dengan hasil tersebut, Arya tetap bersyukur dan mengungkapkan bahwa ia bisa sampai pada titik ini tidak lain karena konsistensi latihan dan doa kedua orangtua. Kedepannya, Arya akan terus aktif dalam menekuni silat. Ia merasa bahwa selain mempelajari ilmu bela diri, silat juga mengajarkan untuk mengontrol diri serta rasa persaudaraan yang tidak ada di cabang olahraga lainnya.

Di akhir wawancara, Arya mengajak mahasiswa lain untuk melestarikan silat yang merupakan warisan budaya Indonesia. “Kalau bukan kita anak muda, terus siapa lagi?,” ucapnya. Ia menambahkan, “Di sini saya juga sedang membuka UKM pencak silat di UNAIR, yaitu Pencak Silat Organisasi (PO). Jadi buat temen-temen yang berminat, boleh banget buat join, ya,” (*)

Penulis: Yahya Ayash Mujahid

Editor: Binti Q Masruroh