UNAIR NEWS – Mengabdi untuk memberi solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat adalah tugas utama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (UNAIR). Mahasiswa, berbekal ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi, memiliki peran dalam mensejahterakan desa tempat pengabdiannya melalui program kerja yang mereka usung. Salah satunya lewat edukasi pemasaran digital ke UMKM.
Tim BBK 5 UNAIR Banjar Sugihan merupakan salah satu tim yang memiliki inisiasi program kerja dengan fokus mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada di desa pengabdian. SIMA atau Smart Digital Marketing adalah program kerja unggulan tim BBK Banjar Sugihan yang bertujuan untuk membantu mengembangkan UMKM.
Secara teknis, tim KKN BBK ini menggelar sosialisasi SIMA kepada warga yang memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Fokus kagiatan adalah pada pembahasan tentang pemasaran digital. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (22/1/2025) hingga Rabu (23/1/2025) di RW 3 dan RW 4 Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
SIMA
Dalam kegiatan sosialisasi SIMA, tim KKN-BBK menjelaskan secara rinci terkait pemasaran digital. Penjelasan yang tim BBK berikan berupa pemahaman umum, kemudahan penggunaan, dan tips untuk memulai pemasaran digital. Angeline Niki Putri, anggota tim KKN-BBK yang menggagas program, mengatakan bahwa untuk memperdalam materi sosialisasi terdapat sesi tutorial dan praktik langsung.
“Setelah memberi penjelasan-penjelasan digital marketing. Dilanjutkan sesi tutorial yang dipandu oleh seluruh anggota KKN untuk membantu para peserta membuat akun jualan atau toko di Shopee, menandai lokasi usaha mereka di Google Maps, dan membantu dalam pembuatan QRIS,” papar Angeline.
Tanggapan Pelaku UMKM
Pelaksanaan sosialisasi dan praktik langsung terkait pemasaran digital ini mendapat respons positif dari pelaku UMKM setempat. Hal ini menilik dari antusias warga dalam proses tutorial dan praktik langsung. Angeline mengaku bahwa pengetahuan warga Kelurahan Banjar Sugihan mengenai pemasaran digital ini masih cukup rendah.
“Peserta sosialisasi kami kebanyakan adalah warga yang mungkin terbiasa hanya berjualan saja. Sehingga konsep digital marketing ini kemungkinan menjadi hal baru bagi sebagian besar peserta. Pada sesi tutorial kami akan membantu secara step by step,” tuturnya.
Mahasiswi Ekonomi Pembangunan UNAIR itu berharap dengan adanya sosialisasi ini, warga mulai terdorong melakukan pemasaran digital. Apalagi mengingat ramainya pengguna e-commerce di zaman sekarang. “Kami berharap ke depannya para pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini dapat tumbuh semakin besar dan menjadi unggul dalam usaha-usahanya dengan menggunakan akun bisnis online yang sudah kami buat bersama,” pungkasnya.
Penulis: Selly Imeldha
Editor: Edwin Fatahuddin