UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan kembali datang dari mahasiswa jurusan Rekayasa Nanoteknologi FTMM UNAIR. Prestasi itu berupa Silver medal poster Competition gelaran Institut Sepuluh November (ITS) yang bekerjasama dengan PT Kalimantan Prima Persada. Mereka adalah Lalu Jihad Al Jazeera, Rayhan Ananta dan M Farchan Chanif dengan dosen pembimbing perlombaan Tahta Amrillah SSi MSc PhD. Prestasi tersebut merupakan buah karya inovasi dalam kategori perlombaan Mining Case Competition dari tim yang beranggotakan.
Tahapan Lomba
Kepada UNAIR NEWS (5/7/2023), Jihad selaku ketua tim mengatakan sistematika kejuaraan terdiri dari 3 tahapan. Pada babak penyisihan, setiap tim wajib untuk menyelesaikan studi case dengan memberikan solusi dalam bentuk Esai.
Selanjutnya, peserta yang menang berhak lanjut ke babak berikutnya yaitu babak semifinal. 10 tim terbaik mempresentasikan hasil solusinya dalam waktu 20 menit beserta tanya jawab.
Terakhir, babak final, pada babak ini 3 tim terbaik akan memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Tim yang akan melaju ke babak final akan mendapatkan studi case baru dan mempresentasikan solusinya langsung di depan dewan juri secara offline dengan waktu 10 menit dan tanya jawab 20 menit.
Kesulitan dalam Mengikuti Lomba
Terakhir, Jihad menjelaskan terdapat beberapa kesulitan yang ternyata harus Jihad dan tim lalui selama perlombaan. “Sejauh ini, yang membuat lomba tersebut cukup menantang bagi kami adalah karena bidang pertambangan yang termasuk jarang kami bahas di kelas. Namun, dengan pemahaman konsep nanoteknologi dalam hal-hal sensorik, maintenance, dan material, kami dapat memahami tujuannya,” jelas jihad.
Harapannya, setelah mengikuti kompetisi itu kedepannya dapat merealisasikan solusi-solusi yang kami peroleh sebagai salah satu output dalam berkontribusi pada pengembangan negara.
“Kami juga berharap penggunaan teknologi nano dalam hal maintenance, sensoric segera diterapkan dalam sektor pertambangan. Tentunya selain memiliki ketelitian yang tinggi, nanoteknologi juga akan mempermudah segala bentuk proses dalam pertambangan tersebut,” tutur mahasiswa nanpoteknologi UNAIR itu.(*)
Penulis: Dhurriah Zain
Editor: Khefti Al Mawalia