Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa S2 Ilmu Ekonomi Presentasikan Analisa Sektor Pertanian di Pulau Jawa dalam International Conference SAFE 2023

Salsabil Rifqi Qatrunnada pada International Conference Sustainable Agriculture, Food, and Energy (SAFE) 2023 di Chiang Mai, Thailand yang digelar pada Senin (28/5/2023) hingga Selasa (29/5/2023)
Salsabil Rifqi Qatrunnada pada International Conference Sustainable Agriculture, Food, and Energy (SAFE) 2023 di Chiang Mai, Thailand yang digelar pada Senin (28/5/2023) hingga Selasa (29/5/2023)

UNAIR NEWS – Salsabil Rifqi Qatrunnada, mahasiswa program fast track S2 Ilmu Ekonomi UNAIR, menjadi salah satu peserta International Conference Sustainable Agriculture, Food, and Energy (SAFE) 2023. Kegiatan yang digelar secara luring di Chiang Mai, Thailand itu diselenggarakan pada Senin (28/5/2023) hingga Selasa (29/5/2023).

Konferensi skala internasional itu diadakan oleh Asia Pacific Network for Sustainable Food and Energy bekerja sama dengan Universitas Andalas dan Maejo University. Gelaran itu mengundang para akademisi, peneliti, LSM, hingga perwakilan perusahaan. Mereka menuangkan gagasan mengenai konsep keberlanjutan pada aspek pertanian, pangan, energi, dan disiplin ilmu terkait aspek-aspek tersebut.

Dalam kegiatan itu, Sabil sapaan akrabnya, mendapat kesempatan mempresentasikan makalahnya di hadapan para peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina. Makalah tersebut bertajuk Agriculuture as Base Sector in Java: Location Quotient and Shift Share Approach. Isinya mengupas mengenai analisa sektor pertanian di Pulau Jawa menggunakan pendekatan Location Quotient dan Shift Share.

Sektor Pertanian di Pulau Jawa

“Pulau Jawa itu penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia. Di mana secara geografis beberapa kabupaten atau daerah di Pulau Jawa dikelilingi oleh pegunungan,” terangnya pada wawancara Jumat (16/5/2023). Ia menyebutkan bahwa sektor pertanian menjadi penunjang ekonomi utama bagi beberapa kabupaten di Pulau Jawa.

“Aku mencoba menganalisis daerah mana aja sih, di Pulau Jawa yang pertaniannya jadi basis. Kemudian daerah mana aja yang jadi kontributor ekonomi terbesar dan mampu menunjang pembangunan di kabupaten/kota tersebut,” terang mahasiswa FEB UNAIR itu.

Pendekatan Location Quotient dan Shift Share ia gunakan untuk menganalisis sektor pertanian yang menjadi sektor basis di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Ikuti City Tour Keliling Chiang Mai

Bersama kelima rekannya dari prodi yang sama, Sabil mengikuti field trip dan city tour di Chiang Mai. Tujuan kunjungannya ialah Maejo University dan Chiang Mai University yang merupakan universitas mitra penyelenggara konferensi.

Salah satu kegiatan menarik dari city tour ini adalah kunjungan ke perkebunan ganja milik Maejo University. Seperti yang kita tahu, Thailand sendiri telah melegalkan penggunaan ganja, baik untuk keperluan medis maupun nonmedis sejak 2022 lalu.

“Di Maejo University, kami melihat langsung perkebunan ganja yang Maejo University miliki. Kami diberitahu bagaimana mereka melakukan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan ganja,” tutur mahasiswa S2 Ilmu Ekonomi itu.

Tak hanya itu, Sabil juga berkesempatan untuk melihat proses pengelolaan sampah organik di kawasan Maejo University untuk diolah kembali sebagai pupuk. Selanjutnya, ia bertolak ke Northern Science Park di kawasan Chiang Mai University untuk studi banding kegiatan akademis di sana.

Sebagai peserta program, ia juga mendapat kesempatan mengenal lebih dekat Kota Chiang Mai melalui mainan dan makanan tradisional. Seperti Paper Tung Lanna, String Tung Lanna, dan Lanna Local Food. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh