Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Dalami Hukum Lingkungan di University of British Columbia

Alldeira Lucky Syawalayesha di University of British Columbia (Foto: Dok. Narasumber)
Alldeira Lucky Syawalayesha di University of British Columbia (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk merasakan atmosfer pendidikan di luar negeri. Salah satu awardee program IISMA adalah Alldeira Lucky Syawalayesha yang mendapatkan kesempatan untuk mendalami hukum lingkungan di University of British Columbia (UBC), Kanada. Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) itu mengambil mata kuliah Land Use Management and Planning, Conservation Decision Making and Policy, serta International Forestry, di Fakultas Kehutanan UBC.

Deira, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa meskipun sekilas terlihat kurang relevan dengan hukum, tetapi studi di Fakultas Kehutanan University of British Columbia benar-benar membuka wawasan baru untuknya. Selain itu, ilmu tersebut juga bermanfaat dalam membantunya menelusuri minat di bidang hukum lingkungan internasional. 

Deira menceritakan bahwa alasannya memilih UBC karena lokasinya yang strategis di British Columbia, sebuah wilayah yang masuk dalam jajaran Pacific Northwest (PNW). Dengan bentangan gunung serta keanekaragaman bioma, kawasan ini menjadi pusat konservasi hutan yang mendukung penelitian lingkungan secara global. “Hal ini membuat pengalaman belajar di UBC sangat mendukung saya untuk memahami bagaimana hukum lingkungan diterapkan dalam pengelolaan kawasan hutan, terutama dengan adanya Malcolm Knapp Research Forest yang menjadi fasilitas penelitian unggulan,” ungkapnya. 

Selama menjalani studi di Kanada, Deira merasa proses adaptasi berjalan cukup mudah karena Vancouver memiliki populasi yang beragam. Selain itu, ia menyebut bahwa cuacanya lebih bersahabat daripada wilayah lain di Kanada. “Salah satu pengalaman yang paling berkesan menurut saya adalah kunjungan ke Malcolm Knapp Research Forest, tempat saya dapat melihat secara langsung berbagai jenis pohon khas wilayah tersebut, seperti Douglas Fir, Western Red Cedar, dan Western Hemlock,” ujar Deira. 

Menurut Deira, IISMA memberikan manfaat besar dalam membantunya menentukan arah karier dan memperdalam minat akademiknya. Pengalaman multidisipliner yang ia dapatkan dari program ini membantunya mengembangkan pemahaman yang lebih luas terkait hukum lingkungan. “Dengan mempelajari dua disiplin ilmu yang berbeda, banyak perspektif baru yang dapat saya gunakan dalam praktik hukum di masa depan,” ujarnya.

Ke depannya, ia berharap dapat mengaplikasikan ilmu di UBC untuk mendukung kebijakan lingkungan yang lebih baik di Indonesia. Selain itu, ia juga ingin terus mengeksplorasi peluang akademik maupun profesional yang berkaitan dengan hukum lingkungan internasional. 

“IISMA telah memberikan saya bekal yang kuat untuk mewujudkan mimpi dan mengembangkan pemahaman lintas disiplin. Alih-alih melihat perbedaan bidang studi sebagai hambatan, saya justru menjadikannya sebagai peluang untuk menggabungkan dua keilmuan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Dengan pendekatan ini, saya berharap dapat berkontribusi lebih dalam di bidang hukum lingkungan dengan perspektif yang lebih luas dan komprehensif,” pungkasnya. 

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Edwin Fatahuddin