Universitas Airlangga Official Website

MALARIA, PCR, PLASMODIUM, BLOOD, METHOD, Real-time PCR, SPECIE, Conventional PCR, microscopic imaging, Plasmodium species

IL by Hermina Hospitals

Perbandingan kinerja antara Reaksi Rantai Polimerase Konvensional dan Reaksi Rantai Polimerase Real-time AbTes dengan standar emas metode deteksi pencitraan mikroskopis Metode PCR dapat didasarkan pada metode konvensional atau Real-time PCR

 Real-time PCR dikatakan lebih sensitif daripada metode konvensional Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja pencitraan mikroskopis Malaria, PCR Konvensional, dan Real-time PCR (abTESTMMalaria qPCRII) untuk mendeteksi Plasmodium dalam darah manusia Sampel darah diperiksa menggunakan deteksi pencitraan mikroskopis, RT-PCR, dan PCR konvensional

Sembilan puluh delapan subjek terdeteksi positif dengan metode mikroskopis dan kemudian dibandingkan dengan RT-PCR dan PCR konvensional

 PCR Konvensional dan AbTes Real-time juga berbeda secara signifikan saat mengevaluasi Pm

 Kesimpulan: Positifitas PCR real-time (abTEST Malaria qPCRII) melampaui pencitraan mikroskopis dan PCR konvensional

Lima spesies Plasmodium penyebab malaria yang ditemukan di Indonesia saat ini adalah Plasmodium falciparum (Pf), Plasmodium malariae (P.), Plasmodium vivax (Pv), Plasmodium ovale (Po), Plasmodium knowlesi (Pki).1 Kasus malaria masih tinggi di beberapa daerah endemis dan telah menyebabkan ribuan infeksi dan 2000 kematian di Indonesia

Keunggulan pencitraan mikroskopis adalah tekniknya yang sederhana dengan biaya yang murah Kemampuan untuk menilai penampakan parasit, jenis spesies Plasmodium, dan menghitung kepadatan parasit menjadi keunggulan pencitraan mikroskopis

Metode molekuler diperlukan untuk memastikan diagnosis malaria pada kepadatan parasit yang rendah.6-8 Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi kinerja diagnostik dari PCR konvensional atau Real-time PCR

 AbTES Malaria qPCRII digunakan untuk memvalidasi hasil yang tidak meyakinkan dengan Quantifast Real-time PCR

Penelitian ini dilakukan di RSUD Merauke Papua untuk mengambil darah lengkap (whole blood/WB) dengan menggunakan tabung EDTA dan dried blood spot (DBS), serta menyiapkan dan membaca sediaan darah tetes tebal dan tipis

Identifikasi spesies dan penentuan kepadatan parasit Secara mikroskopis, identifikasi spesies Plasmodium dan penghitungan indeks parasitemia (PI) dilakukan pada sediaan apusan darah tebal dan tipis yang telah diwarnai dengan Giemsastain  

bTESTMMalaria qPCR III (AITbiotech Pte Ltd, Singapura) dapat mengidentifikasi lima spesies Plasmodium spp. (P. falciparum, P. vivax, P. ovale, P.

Penulis: Puspa Wardhani ,  Aryati ,  Nur Chamidah ,

Artikel ini bisa di unduh dari : https://www.balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/4035