Universitas Airlangga Official Website

Manfaat ASI dalam Menurunkan Risiko Sepsis pada Bayi Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah

Foto oleh medicallaw.ie

Sepsis merupakan infeksi berat yang dapat mengenai bayi baru lahir. Sepsis disebabkan oleh ketidakseimbangan respon kekebalan tubuh terhadap infeksi. Apabila dibiarkan, sepsis dapat menyebabkan kerusakan organ, bahkan menghilangkan nyawa. Sepsis merupakan penyebab kematian utama pada bayi baru lahir di negara dengan ekonomi lemah hingga sedang. Sebagai perbandingan, di negara-negara maju, sebanyak 1-4 dari 1000 bayi yang lahir hidup mengalami sepsis. Sedangkan di negara-negara menengah ke bawah, sekitar 10-50 dari 1000 bayi yang lahir hidup terkena sepsis. Hal ini menjadikan pencegahan sepsis merupakan salah satu Sustainable Development Goals di seluruh dunia. Bayi-bayi yang prematur memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena sepsis, sehingga memerlukan perawatan yang lebih intensif dan invasif untuk menurunkan morbiditas dan mortalitasnya. Sistem kekebalan tubuh yang lemah menjadikan bayi prematur lebih rentan terkena penyakit, selain karena sistem organ yang juga belum matang. Banyak paparan di sekitar bayi baru lahir yang memudahkan infeksi masuk ke dalam tubuh bayi, di antaranya infeksi nosokomial, penggunaan alat-alat bantu medis, obat-obatan, penggunaan susu formula, dan prosedur tindakan tertentu. Kondisi ini menjadi semakin parah apabila bayi prematur tersebut memiliki berat badan lahir rendah.

Untuk menjawab permasalahan tingginya angka sepsis pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah, kami telah melakukan penelitian dengan data sekunder menggunakan metode tinjauan sistematis dan meta analisis. Kami mendapatkan sebanyak 10 studi yang mempelajari risiko sepsis pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah dengan total sampel sebanyak 3.414 bayi. Mayoritas studi tersebut berasal dari Amerika Serikat. Semua studi melibatkan bayi dengan usia kehamilan 26-35 minggu dan berat badan lahir kurang dari 1.500 gram. Dari 10 studi tersebut, analisis kami menunjukkan bahwa ASI secara signifikan menurunkan risiko sepsis pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah sebanyak 0,7 kali lipat dibandingkan dengan susu formula. Pemberian ASI dengan volume lebih banyak (>50 ml/kgBB) menurunkan risiko sepsis pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah sebanyak 0,61 kali disbanding volume ASI yang sedikit. Pemberian ASI eksklusif juga menurunkan risiko sepsis tersebut sebanyak 0,63 kali.

Pemberian Air Susu ibu (ASI) dikampanyekan pada bayi baru lahir karena mengandung banyak zat gizi, di antaranya protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, enzim, faktor pertumbuhan, dan hormone. Pemberian ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta memperbaiki fungsi tubuh, selain juga ASI bersifat lebih ekonomis dan higienis. ASI juga merupakan nutrisi terbaik bagi bayi prematur atau berat badan lahir rendah. ASI mengandung bahan bioaktif yang meliputi antibodi, anti radang, antioksidan, dan mikrobiota yang dapat menurunkan angka kematian pada bayi apabila dibandingkan dengan susu formula. Akan tetapi, tidak semua ibu dapat dengan mudah memberikan ASI pada bayinya secara langsung. Ibu yang tidak dapat memberikan ASI secara langsung dapat menggunakan ASI yang dipompa atau donor ASI. Pada bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan, bayi seharusnya mendapatkan ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja tanpa diberi susu formula, air, atau makanan. ASI merupakan nutrisi yang paling mudah dicerna bagi bayi dan menyehatkan pencernaan. Pemberian ASI dengan volume yang banyak juga akan semakin menurunkan risiko sepsis pada bayi. Maka dari itu, dukungan terhadap ibu menyusui sangat penting sehingga ibu dapat memberikan ASI secara optimal dan risiko sepsis pada bayi dapat berkurang, terutama pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah.

Penulis: Citrawati Dyah Kencono Wungu

Dosen Fakultas Kedokteran Unair

Artikel Ilmiah Populer ini diambil dari artikel dengan judul: The Role of Breast Milk on Reducing the Risk of Neonatal Sepsis in Preterm and Low Birth Weight Infants: A Systematic Review and

Meta-Analysis yang dimuat pada jurnal ilmiah Pharmacognosy Journal vol 14(6) tahun 2022.

Link artikel asli dapat dilihat pada: https://www.phcogj.com/article/1950