Universitas Airlangga Official Website

Manfaatkan Daun Beluntas untuk Antibiotik Ikan, Tim Tim PKM-RE Raih Pendanaan

Tim PKM IPLUCHEA (Foto: Istimewa)
Tim PKM IPLUCHEA (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi dengan penelitian inovatif yang berpotensi besar dalam dunia perikanan. Tim ini beranggotakan lima mahasiswa berprestasi dari UNAIR, yaitu Tika Karisma, Izzatul Amaliya, Akbar Maulana Saputra, Nurul Faiz, dan Raihan Bintang Kurniawan Pratama, di bawah bimbingan dosen Syifania Hanifah Samara, SPi MSc.

Ide ini muncul sebagai jawaban terhadap tantangan resistensi bakteri terhadap antibiotik sintetis yang kian meningkat, serta dampak buruknya terhadap lingkungan perairan. Dalam penelitian ini, tim di bawah bimbingan dosen oleh Syifania Hanifah Samara, SPi MSc menguji ekstrak daun beluntas pada ikan nila yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Formulasi tersebut diberikan dalam berbagai konsentrasi selama periode tertentu dan hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang diberi perlakuan dengan formulasi daun beluntas memiliki tingkat kelangsungan hidup yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Efektivitas formulasi ini diduga terkait dengan kandungan senyawa aktif dalam daun beluntas, seperti flavonoid dan tanin, yang memiliki aktivitas antibakteri.

Syifania Hanifah Samara, SPi MSc menjelaskan, “Formulasi daun beluntas menunjukkan potensi besar sebagai alternatif pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan nila. Ini adalah langkah penting menuju pengembangan solusi yang lebih alami dan berkelanjutan untuk industri perikanan,” ungkapnya.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan penggunaan formulasi daun beluntas dapat menjadi alternatif yang efektif dan aman untuk mengendalikan penyakit pada ikan nila, sehingga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para peternak ikan di Indonesia.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-RE), tim ini berhasil menguji efektivitas formulasi ekstrak daun Beluntas (Pluchea indica) sebagai alternatif antibiotik untuk mengurangi mortalitas ikan Nila (Oreochromis niloticus) akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila

Aeromonas hydrophila, bakteri patogen penyebab Motile Aeromonas Septicemia (MAS), sering menimbulkan kerugian besar bagi para pembudidaya ikan dengan menyebabkan kematian massal pada ikan Nila. Penggunaan antibiotik sintetis yang umum saat ini berisiko menciptakan resistensi bakteri dan mencemari lingkungan perairan. 

Lebih lanjut, tim peneliti berencana untuk melakukan uji coba lapangan dalam skala lebih besar serta mengkaji lebih dalam mekanisme kerja senyawa aktif dalam daun beluntas terhadap bakteri patogen.

“Tujuan utama riset ini adalah untuk menemukan solusi alami yang efektif dan ramah lingkungan. Ekstrak daun Beluntas memiliki sifat antibakteri yang kuat dan berpotensi sebagai pengganti antibiotik sintetis,” jelas Tika Karisma, ketua tim penelitian. 

Diluar dugaan bahwa formulasi ekstrak daun beluntas mampu secara signifikan mengurangi mortalitas ikan Nila yang terinfeksi Aeromonas hydrophila. Dengan berbagai konsentrasi yang diuji, ekstrak ini berhasil menghambat pertumbuhan bakteri dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan. 

“Kami sangat gembira dengan hasil yang kami peroleh. Ini membuka peluang baru bagi industri perikanan untuk menerapkan metode yang lebih alami dan berkelanjutan,” tambah Nurul Faiz, anggota tim.

Tim Ipluchea UNAIR berharap penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan uji coba lapangan yang lebih luas dan penerapan secara komersial. Mereka juga berharap industri perikanan Indonesia dapat semakin maju dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada antibiotik sintetis, dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Penulis: Tim PKM