Universitas Airlangga Official Website

Masa Tunggu Kerja

Foto: News24
Foto: News24

Perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri memiliki perhatian khusus atas masa tunggu kerja para alumninya yang fresh graduate. Secara umum Perguruan Tinggi nasional maupun internasional memiliki patokan masa tunggu kerja alumninya itu antara 3 bulan – 6 bulan setelah kelulusan.

Instrumen penting bagi sebuah perguruan tinggi melacak perkembangan alumninya mencari kerja adalah Tracer Study yang membahas beberapa aspek antara lain: a). Aspek Pekerjaan yang didalamnya meliputi beberapa informasi, yakni aktifitas alumni saat ini, proses mencari pekerjaan, masa tunggu kerja, lokasi tempat kerja, besaran pendapatan, jenis perusahaan tempat kerja, nama perusahaan, tingkatan tempat kerja, keselarasan horisontal, keselarasan vertical; b) Aspek Pembelajaran yang meliputi beberapa metode pembelajaran, yakni perkuliahan, demonstrasi, partisipasi dalam royek (riset), magang, praktikum, kerja lapangan, dan diskusi; c) Kompetensi Lulusan yang meliputi kompetensi yang dimiliki alumni pada saat lulus (acquired) dan kompetensi yang dibutuhkan di dalam pekerjaan (required), yakni etika, keahlian berdasarkan bidang ilmu, Bahasa Inggeris, penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerja sama tim, pengembangan diri.

Para mahasiswa yang baru lulus perlu memperhatikan hal-hal yang menyangkut upaya untuk mempersingkat masa tunggu kerja:

Start early:

Mulailah mencari pekerjaan  sebelum lulus, idealnya selama tahun terakhir. Mahasiswa sejak awal sudah harus mencari informasi detail tentang dunia kerja yang mereka inginkan.

Network atau Membangun Jaringan.

Hadiri pameran karir, terhubung dengan alumni, dan bangun hubungan dengan para profesional di bidang Anda.

Tailor your application:

Sesuaikan resume dan surat lamaran Anda untuk setiap lamaran kerja, menyoroti keterampilan dan pengalaman yang relevan. 

Practice interviewing:

Berpartisipasilah dalam simulasi wawancara dan cari umpan balik untuk meningkatkan keterampilan wawancara Anda. 

Be proactive:

Jangan takut untuk melamar ke berbagai posisi dan menindaklanjuti lamaran Anda.

Consider internships or temporary roles:

Jika Anda kesulitan menemukan posisi penuh waktu, pertimbangkan magang atau peran sementara untuk mendapatkan pengalaman dan membangun jaringan Anda.

Selain hal-hal tersebut diatas, mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan soft-skill nya terutama kemampuan untuk meng-expresikan pendapat, ide dan gagasan dalam sesi wawancara. Hal ini memerlukan proses yang agak lama dan mau tidak mau harus ditekuni oleh mahasiswa dengan cara banyak membaca informasi, berita, buku, pendapat ahli, sering mengikuti pertemuan-pertemuan akademik yang menampilkan pakar dibidang tertentu dsb. Sebagai contoh dalam sesi wawancara  mahasiswa yang baru lulus itu ditanya pendapatnya “kenapa Indonesia perlu bergabung dalam BRICS?”.

Soft-kill itu tidak hanya dibutuhkan ketika wawancara saja namun juga ketika pencari kerja di minta untuk menulis pendapatnya atas isu tertentu dalam bentuk essay dan juga ketika menulis surat lamaran dengan cara-cara yang menarik bagi siapapun yang membacanya.