Universitas Airlangga Official Website

Masih dengan Tanaman Syzygium aqueum

Foto oleh Flickr

Telah dijelaskan padatulisan terdahulu bahwa tanaman ini dikenal sebagai jambu air yang selama ini terutama dimanfaatkan karena buahnya. Pada tulisan terdahulu juga sudah dijelaskan berbagai potensi manfaat tanaman ini. Setelah dilaporkan keberadaan asam oleanolat, b-sitosterol, 2,4-di-t-butilfenol, butirospermol, sitosteron dan butirospermol-3-β-O-palmitat, upaya eksplorasi kandungan kimia tanaman ini masih terus berlanjut.

Dari fraksi non polar (n-heksana) kulit batang tanaman ini, berhasil diperoleh suatu senyawa triterpenoid alphitolic acid, sementara dari fraksi semi polar (etil asetat) diperoleh juga senyawa triterpenoid yang lain yaitu arjunolic acid. Kedua senyawa sudah pernah dilaporkan keberadaannya pada spesies lain.

Pada uji antikanker secara in vitro, b-sitosterol menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi terhadap sel HeLa. Sitotoksisitasnya hampir sama dengan obat kanker, doxorubicin, yang digunakan sebagai standar pada uji ini. Uji aktivitas antikanker secara in vitro juga dilakukan terhadap dua senyawa yang baru dilaporkan. Berdasarkan data aktivitas antikanker yang diperoleh, alphitolic acid bersifat toksik terhadap sel HeLa dan sel T47D, dengan IC50 masing-masing 16,12 g/mL dan 7,37 g/mL, sedangkan arjunolic acid dengan IC50 sebesar 6,74 g/mL dianggap sebagai senyawa yang toksik terhadap sel HeLa. Namun demikian aktivitasnya belum dapat mengalahkan doxorubicin. Beberapa kandungan dengan aktivitas antikanker yang potensial tentu membuat kulit batang tanaman jambu air dapat diperhitungkan sebagai bahan baku obat, meskipun untuk sampai ke sana masih diperlukan penelitian yang sangat panjang.

Penulis : Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA

Dari publikasi :

Judul               : Bioactive triterpenoids from Indonesian medicinal plant Syzygium aqueum.

Jurnal               : Open Chemistry, 2022; Vol. 20, hal. 204–211

Penulis            :

  1. Alfinda Novi Kristanti* (Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga; Biotechnology of Tropical Medicinal Plants Research Group, Universitas Airlangga)
  2. Ei Ei Aung (Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga, Kampus C UNAIR, Jl. Mulyorejo-60115, Surabaya, Indonesia; Department of Chemistry, Yadanarbon University, Amarapura-05063, Mandalay, Myanmar)
  3. Nanik Siti Aminah (Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga; Biotechnology of Tropical Medicinal Plants Research Group, Universitas Airlangga)
  4. Yoshiaki Takaya (Faculty of Pharmacy, Meijo University, Tempaku, Nagoya, Japan)
  5. Hninh Thanda Aung (Department of Chemistry, Mohnyin Degree College, Kachin state, Myitkyina, Myanmar)
  6. Rico Ramadhan (Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga)

Link                 : https://doi.org/10.1515/chem-2022-0138