Universitas Airlangga Official Website

Mekanisme Anti Kanker Metformin Melalui P53 dan Cyclin D1 Terhadap Sel Karsinoma Urothelial Kandung Kemih

IL by AI Care

Karsinoma kandung kemih (KKK) adalah keganasan paling umum pada saluran kemih dan merupakan salah satu kanker penyebab kematian pada pria dewasa. Data dari Global Cancer Statistic (GLOBOCAN) 2018 menempatkan kanker kandung kemih di peringkat ke-10 kanker dengan angka kejadian terbesar di seluruh dunia. Terapi standar karsinoma kandung kemih saat ini adalah kemoterapi kombinasi, tetapi responnya tidak bertahan lama dan tumor sering residif, karenanya diperlukan agen terapi baru yang efektif.

Pertumbuhan dan perkembangan sel kanker sangat bergantung pada siklus sel, proliferasi dan diferensiasi sel kanker, yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain cyclin D1, yang merupakan gen penekan tumor, terlibat apoptosis, serta metabolisme energy. Sel KKK membutuhkan energi untuk metabolisme, sintesis protein dan proliferasi sel. Sebagian besar sel KKK menunjukkan mutasi yang dapat menyebabkan gen TP53 nonaktif sehingga menyebabkan fungsi hambatan tumor hilang. Kerusakan DNA yang berupa perubahan gen p53 dan cyclin D1 pada sel urothelial sangat mempengaruhi siklus sel.

Metformin (N′, N′-dimethylbiguanide) merupakan obat antidiabetes golongan biguanide dari agen hipoglikemik oral dan yang banyak digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus tipe 2. Beberapa penelitian Metformin sebagai antikanker, menunjukkan dapat secara langsung mempengaruhi proliferasi sel kanker, memicu peneliti untuk memanfaatkan metformin menjadi obat yang dapat digunakan untuk pengobatan kanker, karena obat yang ada dan menjadi pilihan utama belum bisa memberikan hasil yang baik untuk penderita kanker kandung kemih.

Penelitian ini penelitian true experimental dengan rancangan rancangan acak lengkap pada cell line 5637 yang merupakan sel karsinoma urothelial kandung kemih grade II yang diambil dari laki-laki kaukasian usia 68 tahun, yang diperoleh dari American Type Culture Collection (ATCC® HTB-9TM) Manassas Virginia dan dibiakkan di laboratorium Lembaga Tropical Disease Center Universitas Airlangga Surabaya.

Penanaman dan pembiakan cell line 5637 karsinoma urothelial kandung kemih dilakukan sesuai dengan protokol kit dan standar laboratorium, kemudian dilakukan penanaman menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok direplikasi sebanyak 6 sumuran sehingga total sebanyak 30sumuran. Pembagian kelompok tersebut adalah kelompok kontrol 0 jam (K0), kelompok kontrol 24 jam (K24), kelompok kontrol 48 jam (K48), kelompok Metformin 15 mM 24 jam (P24) dan kelompok metformin 15 mM 48 jam (P48). Pemeriksaan variabel dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Hasil pembiakan cell line 5637 yang dilanjutkan dengan pemberian perlakuan pada sampel, diakhiri dengan penghitungan jumlah sel hidup dan jumlah sel secara keseluruhan sebelum akhirnya dilakukan pemeriksaan imunohistokimia dengan menggunakan antibodi p53 wild dan cyclin D1.

Hasil uji statistik tidak didapatkan perbedaan ekspresi protein p53 wild pada berbagai kelompok dengan nilai p = 0,132, kecuali antara kelompok K48 (rerata 33,50) dibandingkan dengan kelompok P48 (rerata 12,92) yang didapatkan p = 0,036. Hasil tersebut menunjukkan terapi metformin tidak dapat meningkatkan ekspresi protein p53 wild.

Ekspresi protein cyclin D1, terdapat perbedaan pada berbagai kelompok  K0, K24, K48, P24 dan P48. Hasil uji statistik (p) antara kelompok P24 dengan P48 jam diperoleh nilai p = 0,020 dan antara kelompok K48 dengan P48 mendapatkan hasil p = 0,011, menunjukkan terapi metformin 15 mM 48 jam dapat menurunkan ekspresi protein cyclin D1 pada cell line 5637 karsinoma urothelial kandung kemih.

Viabilitas pada berbagai kelompok cell line 5637 karsinoma urothelial kandung kemih, pada semua uji perbedaan antar kelompok mendapatkan nilai p <0,05 dengan nilai rerata semakin menurun. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terapi metformin 15 mM dapat menurunkan viabilitas sel tumor baik pemberian 24 jam maupun 48 jam. Hasil analisis mekanisme hubungan antara variabel menunjukkan bahwa terapi metformin 15 mM melibatkan mekanisme hubungan antara p53 wild, cyclin D1 dan viabilitas pada pemberian metformin padakarsinoma urothelial kandung kemih,

Beberapa literatur menyatakan bahwa metformin dapat meningkatkan ekspresi p53 liar, penelitian ini mengungkapkan hasil yang berbeda, ekspresi p53 liar menurun meskipun tidak signifikan ketika metformin 15mM diberikan, menunjukkan bahwa metformin tidak selalu mempengaruhi sel kanker melalui p53.

Efek Metformin pada cyclin D1 tidak terbukti dalam penelitian ini, namun terungkap bahwa metformin mampu melemahkan viabilitas sel kanker. Metformin mampu melemahkan kelangsungan hidup sel kanker tidak melalui Cyclin D1. Cyclin D1 bukan satu-satunya jalur bagi metformin untuk menurunkan viabilitas sel kanker, jalur lainnya yaitu jalur AMPK, IGF1R dan efek metformin melalui IGF1R lebih besar, sehingga walaupun cyclin D1 tidak menurun, viabilitas sel kanker masih dapat diturunkan.

Studi ini membuktikan bahwa aksi metformin menurunkan viabilitas sel kanker tidak hanya melalui p53 dan cyclin D1, tetapi melalui IGF1R dan AMPK menjadi mTOR. Metformin mengganggu metabolisme energi seluler melalui jalur sumbu AMPK/mTOR, sehingga menekan pertumbuhan tumor.

Penulis: Anny Setijo Rahaju*, Arifa Mustika, Priangga Adi Wiratama, Lukman Hakim, Doddy M. Soebadi

Judul dan link artikel jurnal scopus yang dituliskan menjadi opini. 

Judul: Antitumor activity of Metformin through p53 and Cyclin D1 in the Urothelial Cell Carcinoma

Link artikel: https://www.rjptonline.org/HTMLPaper.aspx?Journal=Research%20Journal%20of%20Pharmacy%20and%20Technology;PID=2023-16-3-50